Thursday, May 27, 2010

Jaringan Epidermis dan Derivatnya

1 komentar
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tubuh (akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji). Epidermis merupakan sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan primer.
Ciri-ciri jaringan epidermis sebagai berikut :
1. Tersusun atas sel-sel hidup.
2. Terdiri atas satu lapis tunggal.
3. Beragam bentuk, ukuran, dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
4. Tidak memiliki klorofil.
5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar berbatasan dengan udara mengalami penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.

Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pelindung terhadap penguapan.
2. Sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan mekanis.
3. Sebagai pelindung terhadap perubahan temperatur.
4. Sebagai pencegah hilangnya zat-zat hara.


Epidermis biasanya merupakan satu lapisan sel tebalnya. Bentuk sel epidermis bermacam-macam, misalnya berbentuk kubus atau prisma, ada yang tidak teratur sehingga bila dilihat dari permukaan merupakan segi banyak, ada yang berkelok-kelok dindingnya, mempunyai tonjolan seperti papila.


Beberapa derivat epidermis antara lain trikomata, stomata. Trikomata merupakan derivat derivat epidermis termasuk rambut-rambut yang berkelenjar dan rambut-rambut yang tak berkelenjar, sisik, papila, dan rambut-rambut akar untuk absorbsi. Trikomata dapat berupa sebuah sel yang sederhana atau bercabang atau terdiri dari beberapa deretan sel, ada yan terdiri dari bagian tangkai dan bagian kepala. Stomata meruapakan celah pada epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus (sel penutup).

Fungsi stomata adalah sebagai berikut :
1. Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis.
2. Sebagai jalan penguapan/transpirasi.
3. Sebagai jalan pernapasan/respirasi.


Pada kebanyakan tumbuhan, stomata dikelilingi oleh sel-sel yang berbeda bentuknya dan kadang-kadang isinya dari sel-sel epidermis lainnya. Sel-sel yang berbeda tersebut disebut sel tetangga. Stomata kebanyakan terdapat pada helaian daun. Stoma berbentuk ginjal pada umumnya terdapat pada tumbuhan dicotyledoneae, sedangkan yang berbentuk halter terdapat pada Monocotyledoneae.



  ARTIKEL DISARANKAN

Saturday, May 22, 2010

ANIMALIA

0 komentar
Filum dalam kingdom animalia :
1. Porifera
Ciri-ciri :
a. Disebut juga hewan spon atau hewan berpori.
b. Hidup dengan tipe sessil (menetap) di dasar perairan.
c. Tubuh terdiri atas 2 lapis sel yaitu pinakosit (sel-sel epitel) dan koanosit (sel-sel berleher).
d. Proses pencernaan terjadi di koanosit.
e. Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongia.

2. Cnidaria (Coelenterata)
Ciri-ciri :
a. Bentuk tubuh seperti tabung.
b. Mempunyai rogga tubuh yang disebut gartrovaskuler.
c. Gastrovaskuler berfungsi sebagai mulut dan anus.
d. Tubuh terdiri atas jaringan epidermis dan gastrodermis.
e. Mempunyai racun penyengat yang disebut nematosis.
f. Anggota Cnidaria lebih dominan hidup secara sessil.
g. Terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.


3. Platyhelminthes
Ciri-ciri :
a. Mempunyai tubuh lunak berbentuk pipih.
b. Hidup di air tawar dan tempat lembab.
c. Sebagian besar anggota Platyhelminthes hidup sebagai parasit.
d. Terbagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda.


4. Nemathelminthes
ciri-ciri :
a. Disebut sebagai cacing benang.
b. Tubuh tidak beruas-ruas.
c. Mempunyai anus dan mulut.
d. Bagian luar tubuh ditutupi kutikula.
e. Ekor cacing betina tampak bengkok.
f. Hidup bebas di air, tanah, atau parasit.
g. Terbagi menjadi dua kelas, yaitu : Nematoda, dan Nematomorpha.


5. Annelida
Ciri-ciri :
a. Sering disebut cacing cincin, cacing gelang, atau cacing bersegmen.
b. Sudah mempunyai saluran pencernaan.
c. Tidak mempunyai rangka luar.
d. Terbagi menjadi kelas, yaitu : Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.


6. Mollusca
Ciri-ciri :
a. Disebut sebagai hewan lunak.
b. Hidup di laut, air tawar, dan di darat.
c. Sebagian besar mempunyai cangkang atau mantel.
d. Cangkang tersusun atas zat kapur.
e. Terbagi menjadi lima kelas, yaitu : Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.


7. Echinodermata
Ciri-ciri :
a. Disebut hewan berkulit duri.
b. Tidak mempunyai segmen.
c. Sebagian besar anggotanya dapat bergerak aktif.
d. Terbagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiurodea, Crinoidea, dan Holothuroidea.


8. Arthropoda
Ciri-ciri :
a. Disebut sebagai hewan yang kakinya beruas-ruas.
b. Bagian tubuh terdapat rangka luar yang tersusun dari zat kitin.
c. Terbagi menjadi empat kelas yaitu Crustacea, Insecta, Myriapoda, dan Arachnida.


9. Chordata
Ciri-ciri :
a. Mempunyai chorda dorsalis yang memajang sebagai kerangka sumbu tubuh.
b. Terbagi menjadi empat kelas yaitu Hemichordata, Urochordata, Cephalochordata, dan Vertebrata.

Tuesday, May 18, 2010

DIFUSI, OSMOSIS, IMBIBISI, DAN PERMEABILITAS MEMBRAN

0 komentar
A. Difusi
Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat dengan potensial kimia lebih rendah karena energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis.




Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Gambar di atas menunjukkan perpindahan konsentrasi larutan yang lebih tinggi ke konsentrasi larutan yang lebih rendah sampai terjadi keseimbangan dinamis.

1. Difusi sederhana

Difusi sederhana berarti bahwa gerakan kinetik molekuler dari molekul ataupun ion terjadi melalui celah membran atau ruang intermolekuler tanpa perlu berikatan dengan protein pembawa pada membran. Kecepatan difusi ditentukan oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
a. Melalui celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
b. Melalui saluran licin pada beberapa protein transpor.

Difusi melalui lapisan lipid ganda

Salah satu faktor paling penting yang menentukan kecepatan suatu zat melalui lapisan lipid ganda ialah kelarutan lipid dan zat terlarut. Seperti misalnya kelarutan oksigen,nitrogen, karbon dioksida dan alkohol dalam lipid sangat tinggi,sehingga semua zat ini langsung larut dalam lapisan lipid ganda dan berdifusi melalui membran sel sama seperti halnya dengan difusi yang teradi dalam cairan. Kecepatan zat-zat ini berdifusi melalui membran berbanding langsung dengan sifat kelarutan lipidnya.

Difusi melalui saluran protein

Air tidak dapat menembus lapisan lipid ganda,air dapat menembus membran sel dengan mudah ,molekul ini berjalan melalui saluran protein. Molekul lain yang bersifat tidak larut dalam lipid dapat berjalan melalui saluran pori protein dengan cara yang sama seperti molekul air jika ukuran molekulnya cukup kecil. Semakin besar ukurannya, kemampuan penetrasinya menurun secara cepat. Saluran protein dibedakan atas dua sifat khas :
a. Saluran ini bersifat permeabel selektif terhadap zat.
b. Saluran ini dapat dibuka dan ditutup oleh gerbang.

Sebagian besar saluran protein bersifat sangaet selektif untuk melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini akibat dari ciri khas saluran itu sendiri seprti diameternya,bentuknya dan jenis muatan listrik di sepanjang permukaan dalamnya. Salah satu contoh saluran yang paling penting yaitu saluran natrium,permukaan dalam saluran ini bermutan negatif kuat. Muatan negatif ini menarik ion natrium kedalam saluran kemudian ion natrium ini berdifuisi kedalam sel. Saluran natrium ini secara spesifik bersifat selektif untuk jalannya ion-ion natrium. Sebaliknya terdapat serangkian saluran protein yang bersifat untuk transpor kalium. Saluran ini berukuran lebih kecil dari pada saluran natrium dan tidak bermuatan negatif,sehingga tidak mempunyai daya tarik kuat untuk menarik ion-ion agar masuk kedalam saluran. Karena ukurannya yang kecil hanya dapat dilalui oleh ion kalium,sehingga ion kalium dengan mudah berdifusi keluar sel.
Gerbang saluran protein. Tujuan gerbang saluran protein ini untuk mengtur permeabitas saluran. Dalam hal saluran natrium, pembukaan dan penutupan ini terjadi pada bagian luar saluran dari membran sel. Sedangkan pada saluran kalium, terjadi pada bagian dalam ujung saluran. Pembukaan dan penutupan gerbang diatur dalam dua cara:
a. Voltase gerbang
Pada saat terdapat muatan negatif kuat pada bagian dalam membran sel,gerbang natrium dibagian luar akan tertutup rapat, sebaliknya bila bagian dalam membran keilangan muatan negatifnya,gerbang ini akan akan terbuka secara tiba-tiba sehingga memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir masuk melalui pori-pori natrium. Pada gerbang kalium akan membuaka bila bagian dalam membran sel menjadi bermuatan positif.
b. Gerbang kimiawi
Gerbang saluran protein akan terbuka karena mengikat molekul lain dengan protein,hal ini akan menyebabkan perubahan pada molekul protein sehingga gerbang akan terbuka atau tertutup. Contohnya efek saluran asetilkolin.(di bicarakan pada sistem saraf).


2. Difusi dipermudah

Disebut juga dengan difusi diperantarai pembawa,artinya pembawa akan mempermudah difusi zat ke sisi lain. Zat –zat paling penting yang melintasi proses difusi yang dipermudah ialah glukose dan sebagian besar asam-asan amino. Molekul pembawa akan mentraspor glukose atau monosakarida lainya ke dalam sel. Insulin dapat meningkatkan kecepatan proses difusi ini sebesar 10 sampai 20 kali lipat. Ini adalah mekanisme dasar yang digunakan insulin untuk mengatur pemakian glukose dalam tubuh.

Faktor yang mempengaruhi difusi:
1. Suhu, makin tinggi difusi makin cepat
2. BM makin besar difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium, makin besar difusi makin cepat
4. Perbedaan Konsentrasi
Makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian, makin besar proses difusi yang terjadi.
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi
Makin dekat jarak tempat terjadinya difusi, makin cepat proses difusi yang terjadi.
6. Area Tempat berlangsungnya Difusi
Makin luas area difusi, makin cepat proses difusi.

B. Osmosis

Osmosis berasal dari kata os: lubang, movea: berpindah jadi Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.





Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel
ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa
sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput
selektif permiabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan
bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi
melalui selaput permiabel. Jadi pergerakan air berlangsung dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi menuju ke larutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan sebagai larutan
hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam
sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.





Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah
merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan
yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan
tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang
dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel
menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan atau sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan
kemudian pecah atau lisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel.
Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan
mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel
hewan atau sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan atau
sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena
kehilangan air.

Contoh peristiwa osmosis :
• Masuk dan naiknya air mineral dalam tubuh pepohonan merupakan proses osmosis. Air dalam tanah memiliki kandungan solvent lebih besar (hypotonic) dibanding dalam pembuluh, sehingga air masuk menuju xylem/sel tanaman.
• Jika sel tanaman diletakkan dalam kondisi hypertonic (solut tinggi atau solvent rendah), maka sel akan menyusut (ter-plasmolisis) karena cairan sel keluar menuju larutan hypertonic.
• Ikan air tawar yang ditempatkan di air laut akan mengalami penyusutan volume tubuh.
• Air laut adalah hypertonic bagi sel tubuh manusia, sehingga minum air laut justru menyebabkan dehidrasi.
• Kentang yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengalami penyusutan
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi “solute” tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah “solute” rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah solusi melalui filter yang menangkap “solute” dari satu sisi dan membiarkan pendapatan “solvent” murni dari sisi satunya.
Reverse osmosis dilakukan dengan cara memberikan tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi tinggi menjadi melebihi tekanan pada bagian larutan dengan konsentrasi rendah. Sehingga larutan akan mengalir dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses perpindahan larutan terjadi melalui sebuah membran yang semipermeabel dan tekanan yang diberikan adalah tekanan hidrostatik (Shun Dar Lin, 2001).
Untuk mengilustrasikan peristiwa reverse osmosis, bayangkan sebuah membran semipermeabel dengan air di satu sisi dan larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi di sisi lain. Apabila terjadi peristiwa osmosis normal, air akan melewati membran menuju larutan dengan konsentrasi tinggi. Pada peristiwa reverse osmosis, pada sisi larutan dengan konsentrasi tinggi diberikan tekanan untuk mendorong molekul air melewati membran menuju sisi larutan air (Gambar). Proses pemisahan ini akan memisahkan antara zat terlarut pada salah satu sisi membran dan pelarut murni di sisi yang lain.




Membran semipermeabel yang digunakan pada reverse osmosis disebut membran reverse osmosis (membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori < 1 nm. Karena ukuran porinya yang sangat kecil, membran RO disebut juga membran tidak berpori. Membran RO biasanya digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan limbah cair. Saat ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang.
C. Imbibisi

Imbibisi berasal dari bahasa latin, imbibire, yang berarti minum. Dalam hubungannya dengan pengambilan zat oleh tumbuhan imbibisi berarti kemampuan dinding sel dan plasma sel untuk menyerap air dari luar sel. Air yang terserap disebut air imbibisi. Pada peristiwa tersebut, molekul-molekul air terikat di antara molekul-molekul dinding sel atau plasma sel. Akibatnya plasma sel mengembang. Benda yang dapat mengadakan imbibisi dibedakan menjadi dua golongan berikut.
a. Benda yang pada waktu imibibisi mengembang dengan terbatas, artinya setelah mencapai volume tertentu tidak dapat memembang lagi. Misalnya, kacang tanah yang direndam air akan mengembang sampai volume tertentu.
b. Benda yang pada waktu imbibisi mengembang dengan tidak terbatas, artinya bagian-bagian yang menyusunnya akhirnya terlepas dan bercampur air menjadi koloid dalam fase sol. Misalnya roti yang direndam air akan mengembang dan akhirnya hancur dan larut dalam air tersebut
Contoh: Penyerapan air oleh benih

- Proses awal perkecambahan, benih akan membesar, kulit benih pecah, pekecambahan ditandai oleh keluarnya radikula dari dalam benih.

Syarat imbibisi :
1. Perbedaan ψ antara benih dengan larutan, di mana ψ benih < ψ larutan.
2. Ada tarik menarik yang spesifik antara air dengan benih.
3. Benih memiliki partikel koloid yang merupakan matriks, bersifat hidrofil berupa protein, pati, selulose.
4. Benih kering memiliki ψ sangat rendah.

D. Permeabilitas Membran Sel

Sel tumbuhan dibatasi oleh dua lapis pembatas yang sangat berbeda komposisi dan strukturnya. Lapisan terluar adalah dinding sel yang tersusun atas selulosa, lignin, dan polisakarida lain. Dinding sel memberikan kekakuan dan memberi bentuk sel tumbuhan. Pada beberapa bagian, dinding sel tumbuhan terdapat lubang yang berfungsi sebagai saluran antara satu sel dengan sel lainnya. Lubang ini disebut plasmodesmata, berdiameter sekitar 60 nm, sehingga dapat dilalui oleh molekul dengan berat molekul sekitar 1000 Dalton. Lapisan dalam sel tumbuhan adalah membran sel
Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (non polar), kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi kedalam, sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair. Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda. Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam lapis ganda fosfolipid. Membran seperti ini juga terdapat pada berbagai organel di dalam sel, seperti vakuola, mitokondria, dan kloroplas
Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif permeabel terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik secara bebas dapat melewati membran secara difusi sederhana. Ion dan molekul polar yang tidak bermuatan harus dibantu oleh protein permease spesifik untuk dapat diangkut melalui membran dengan proses yang disebut difusi terbantu (fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut transpor pasif. Untuk mengangkut ion dan molekul dalam arah yang melawan gradien konsentrasi, suatu proses transpor aktif harus diterapkan. Dalam hal ini protein aktifnya memerlukan energi berupa ATP, ataupun juga digunakan cara couple lewat proses antiport dan symport. Permeabilitas membran tergantung pada fluiditas inti hidrofobik membran dan aktivitas protein pengangkutnya. Oleh karena itu, keadaan lingkungan yang dapat mengganggu keduanya akan mempengaruhi permeabilitas membran terhadap suatu solut.

Monday, May 17, 2010

Materi Kuliyah Fisiologi Tumbuhan : Hara Mineral

0 komentar
Tanaman

Merupakan makhluk hidup yang mampu membuat senyawa organik yang diperlukannya dari senyawa anorganik dan unsur-unsur yang didapat dari lingkungannya (autotrof). Tanaman Memerlukan suplai karbon, hidrogen, dan oksigen (CO2, H2O). Tanaman memperoleh unsur lain dari tanah (soil miners).

Kriteria Esensialitas Hara
1. Ketiadaan unsur tersebut menyebabkan ketidak-mampuan tumbuhan menyelesaikan siklus hidupnya, yaitu tidak mampu menghasilkan biji yang hidup.
2. Unsur itu merupakan penyusun suatu molekul organik atau bagian tumbuhan, yang esensial bagi tumbuhan itu sendiri.
3. Peran unsur tersebut tidak dapat digantikan oleh unsur lain.


Berdasarkan perbedaan konsentrasinya yang dianggap berkecukupan dalam jaringan tumbuhan, maka unsur hara esensial dibedakan menjadi unsur makro dan unsur mikro.
Unsur makro yaitu unsur esensial dengan konsentrasi 0,1% (1000 ppm) atau lebih. Sedangkan unsur mikro yaitu unsur esensial dengan konsentrasi kurang dari 0,1% (1000 ppm).

Saturday, May 15, 2010

Materi kuliyah Fisiologi Tumbuhan : Pengertian Fisiologi Tumbuhan

0 komentar
Fisiologi tumbuhan adalah ilmu mengenai peristiwa alamiah yang terdapat dalam tubuh tumbuhan hidup.
Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu yang berhubungan dengan proses, fungsi, dan respon tumbuhan terhadap perubahan lingkungan, serta pertumbuhan dan perkembangan akibat adanya respon tersebut.

Proses yang dimaksud dalam pengertian di atas adalah urutan kejadian-kejadian alamiah yang kontinyu. Contoh proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan hidup : fotosintesis, respirasi, absorpsi ion, translokasi enzim, pembungaan, pembentukan biji, dan lain-lain.

Fungsi yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah aktivitas alamiah dari sebuah benda, apakah termasuk senyawa kimia, sel, jaringan organ, dan lain-lain.

Respon yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah kegiatan tumbuhan yang diakibatkan adanya proses dan fungsi yang berlangsung di dalam tubuh tumbuhan hidup dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tanaman :
1. Genetik
2. Iklim = Air, cahaya, suhu, C02.
3. Organisme = hama, penyakit, gulma.
4. Kondisi Tanah = secara fisika, kimia, biologi.
5. Proses fisiologis = pertumbuhan


Ciri-ciri dan kelakuan tumbuhan

1. Pada dasarnya tidak dapat bergerak.
2. Autotrof karbon, melangsungkan metabolisme karbon.
3. Kebutuhan hara mineral tergantung dari suplai tanah.
4. Mempunyai alat-alat proteksi kehilangan air.
5. Mempunyai alat-alat transpor air.
6. Dinding sel yang kaku merupakan sistem pendukung struktural.
7. Pola aktivitas tubuhan sejalan dengan pola perubahan iklim.
8. Mempunyai alat-alat proteksi khusus terhadap angin, kekeringan, dingin, panas dan sinar yang berlebihan.
9. Struktur dan alat reproduksi yang sangat khusus, untuk mendukung berlangsungnya reproduksi.
10. Mekanisme fisiologi dan biokimiawi yang kompleks menunjang sistem kontrol dan regulasi pada tumbuhan.
11. Evolusi dan adaptasi terjadi pada proses-proses fisiologi dan biokimiawi selain melalui perubahan anatomi dan morfologi.
12. Tidak mempunyai sistem syaraf, komunikasi antar bagian berlangsung secara biokimiawi.


Sejarah perkembangan ilmu fisiologi tumbuhan

- Mulai berkembang pada abad ke 17 dan 18 : kemajuan dalam ilmu fisika dan kimia.
- Pertengahan abad ke 19 : cabang ilmu yang berdiri sendiri dengan terbitnya "history of botany" oleh Sachs (1860), disusul "Lecturers on the physiology of plants" oleh Sachs (1887) dan "Physiology of Plants" oleh Pfeffer (1887).
- Pertengahan abad ke-20 : jurnal khusus yang memuat hasil-hasil penelitian, seperti "Plant Physiology" (mulai 1925) dan "Annual Peview of Plant Physiology" (1950).


Peran Tumbuhan-Tanaman

- Sumber pangan = Gandum, semangka, dll.
- Sandang = Pakaian
- Papan = kayu untuk membuat bangunan.
- Obat dan kosmetik
- Bahan industri = getah pohon karet dibuat ban.
- Keindahan dan Rekreasi

Wednesday, May 12, 2010

Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan Memamah Biak

0 komentar


Beberapa struktur khusus sistem pencernaan ruminansia yang membedakan dengan hewan-hewan pemakan hewan dan pemakan segala antara lain :

1) Gigi serinya mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan yang berupa rumput atau tumbuhan.

2) Geraham belakang besar berbentuk datar dan lebar.

3) Rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilas makanan.

4) Struktur lambungnya kompleks dengan empat ruangan yang berbeda, yaitu Rumen, Retikulum, Omasum, dan Abomasum.

5) Ukuran panjang ususnya, dibanding hewan Caenivora atau omnivora yang ukuran tubuhnya sama, usus ruminansia jauh lebih panjang.

6) Pada ususnya hidup koloni bakteri yang merupakan simbiosis mutualisme dengan ruminansia.

SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

0 komentar
Saluran pencernaan dan kelenjar – kelenjar pencernaan dalam tubuh akan membentuk suatu sistem pencernaan. Moelekul – moelekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi ukuran – ukauran yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses perubahan tersbut disebut dengan sebagai pencernaan.



Alat Pencernaan Makanan :

Alat-alat pecernaan makanan berfungsi mencernakan makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan meliputi antara lain :

1. Mulut
Didalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Didalam mulut terdapat :
a. Lidah
Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara.
b. Kelenjar ludah
Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa.
Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu :
1) Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air.
2) Glamdula submaksilaris, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
3) Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.


c. Gigi
Susunan gigi manusia dapat ditukus sebagai berikut :
 Susunan Gigi Sulung
Jenis gigi P C I I C P
Rahang atas
Rahang bawah 2 1 2
2 1 2 2 1 2
2 1 2

 Susunan gigi Tetap
Jenis gigi M P C I I C P M
Rahang atas
Rahang bawah 3 2 1 2
3 2 1 2 2 1 2 3
2 1 2 3

Keterangan :
I = Insisivus = gigi seri
C = Caninus = gigi taring
P = Premolar = geraham depan
M = Molar = geraham belakang

2. Kerongkongan (Esofagus)
Didalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, gerakan inilah yang membantu mendorong makanan dari rongga mulut kelambung lebih kurang selama 6 detik.

3. Lambung (Ventrikel)
Lambung tersusun atas tiga bagian, yaitu :
a) kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan masuk.
b) Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
c) Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus, di dekat pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama dengan gerak pada esofagus.

4. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus dibagi atas 3 bagian, yaitu :
a) Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang sejajar.
b) Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
c) Ileum (usus penyerap) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Pencernaan didalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa, yaitu :
a. Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
b. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
c. Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
d. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Usus Besar
Didalam usus besar sisa makan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk kedalam kolon tidak kembali ke intestinum, diperbatasan kedua usus tersebut terdapat klep bernama klep ileosekum di dalam kolon juga terjadi penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses terjadi padat.



Feses tersebut melalui gerak paristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (Rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk buang air besar (Defekasi). Rangsangan ini disebut Gastrokolik. Feses terakhir dikeluarkan tubuh melalui Anus.

ZAT MAKANAN DAN FUNGSINYA

0 komentar
Zat makanan merupakan bahan – bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada dua jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro ( Karbohidrat, protein, lemak) dan zat makan mikro (Vitamin, dan mineral).

1. Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain :
a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
b. Pemeliharaan dan perbaikan sel – sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c. Pengaturan metabolisme tubuh.
d. Penjuaga keseimbangan cairan tubuh.
e. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
f. sPenghasil energi.

Makanan yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman – kuman penyakit dan zat yang racun
yang membahayakan tubuh.
b. Bergizi, cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang me-
ngandung 10 asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.


2. Zat Makanan

a. Karbohidrat

Karbohidrat atau hidrat arangt adalah senyawa yang mengandung C, H dan O dengan perbandinganH dan O= 2:1 dan dinyatakan dengan rumus umumCn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefenisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan ,keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.

Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu :

1) Monosakarida

Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dan dibagi menjadi triosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
.
2) Oligosakarida

Menghasilkan 2 –6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika di hidrolisis, contoh : sukrosa, (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua moelekul glukosa.

3) Polisakarida

Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida dan melalui hidrolisis. Contoh pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.


Sumber Karbohidrat

Sumber karbohidrat yaitu : padi – padian ( beras, gandum, jagung), umbi – umbian ( singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.

Fungsi Karbohidrat :
1) Sebagai sumber energi utama
2) Berperan penting dalam metabolisma
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencrnaan makanan dalam salurn pencernaan misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut “lemak”, tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu :
1) Lemak Sederhana
Lemak sederhana terdpat pada lemak dan minyak tanah. Tersusun dari trigli-
serida ( satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak Campuran
Yang termasuk lemak campuran yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lpoprotein.
3) Lemak Asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolestrol, dan pelarut
Vitamin D.




Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada dua jenis, yaitu :
1) Lemak nabati ( asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh )
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak
Kelapa. Contoh :minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga
matahari, margarin dan kacang – kacangan.
2) Lewak hewani ( asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
contoh : mentega, susu, keju, daging, ikan dan kuning telur.

Fungsi Lemak
1) Sumber energi.
2) Pelarut Vitamin A,D,E,K.
3) Sumber asam lemak esensial.
4) Pelindung organ tubuh.
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang le-
bih lama.

c. Protein
Protein didefenisikan sebagai snyawa majemuk yang terdiri atas unsur – unsur C, H, O, N, dan kadang – kadang mengandung unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa – senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino sangat banyak tapi dapat dibedakan menjadi asam amino esensial, dan asam amino non esensial.

Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewa): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang – kacangan terutama kedelai.


Fungsi Protein
1) Sinteza zat – zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksana metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh.
5) Penyediaan sumber energi, dimana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
6) Pemelihraan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.

d. Air
Fungsi Air
1) Pelarut senyawa – senyawa lainnya.
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan kejaringan lainnya.
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh.

e. Mineral
Mineral – mineral yang dibutuhkan dalam tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.

Makroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan dalam tubuh dalam jumlah besar. Sedangkan Mikroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme.

f. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B dan C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D, E,K.

Thursday, May 6, 2010

Fisiologi Tumbuhan :Laporan Praktikum Difusi

0 komentar
Difusi adalah gerakan molekul suatu senyawa dari suatu tempat/volume ke tempat/volume lain karena adanya benturan antara molekul secara random. Difusi berlangsung selama terdapat perbedaan konsentrasi dari dua tempat/volume, dan dapat berhenti bila konsentasi di kedua tempat/volume tersebut sama.

1.Pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan difusi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



2. Pengaruh jenis molekul terhadap kecepatan difusi.
.
.
.
.
.
.
.

Monday, May 3, 2010

0 komentar
A. SARAF
Saraf adalah jaringan komunikasi tubuh. Saraf-saraf membawa pesan-pesan ke d an dari, memberi tahu, dan melakukan koordinasi.
1. Sel saraf
Unit dasar sistem saraf, yaitu sel saraf atau neuron. Sel ini juga mempunyai ujung-ujung cabang yang halus yang disebut Denrit, dan suatu bagian yang lebih panjang seperti kawat yang disebut Akson.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Neuron Sensorik (Neuron Aferen)
Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan denrit neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf.
b. Neuron Mororik (Neuron Efektor)
Denritnya berhubungan dengan neurit neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke efektor.
c. Neuron Asosiasi
Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.
Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Neuron Konektor
Merupakan penghubung antara neuron yang satu dengan neuron yang lain.
2) Neuron Ajustor
Merupakan penghubung antara neuron sensori dan neuron motorik yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.

2. Susunan Sistem Saraf Manusia.

a. Sistem saraf sadar
1) Sistem Saraf Pusat
a) Otak.

Gambar 1. Bagian-bagian otak

Otak berada didalam tulang tengkorakdiselaputi oleh selaput meninges yang terdiri atas taga bagian, yaitu : Bagian luar /durameter(selaput otak keras), bagian tengah/arachnoid(selaput sarang laba-laba, bagian dalam/plameter(selaput otak lunak.



Bagian-bagian otak

1) Otak Besar (Cerebrum)
Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Serebrum terdiri atas 2 belahan (Hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.
Otak besar terdiri atas :

a) Otak depan (Lobus frontalis)
terdiri atas thalamus dan hipotalamus. Thalamus berfungsi menerima semua rangsang dari reseptor, kecuali bau-bauan dan meneruskannya ke area sensori. Hipotalamus berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap sadar, dan penumbuhan sikapagresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormone pada hipofisis.

b) Otak belakang (Lobus oksipital)
Peka terhadap perubahan suhu, tekanan dan sentuhan pada kulit.
Otak belakang dikelompokkan menjadi :
 Daerah sensori, berhubunga dengan penerima rangsang (reseptor)
 Daerah motorik, memberi tanggapan terhadap rangsan yang sampai ke otak untuk dikirim ke pelaksana seperti otot dan kelenjar.
 Daerah asosiasi, merupakan penghubung daerah sensori dengan daerah motorik,daerah ini brhubungan dengan prosese belajar.
c) Otak tengah
terletak didepan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak reflek mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan tubuh.
b) Sumsum
Sumsusm dikelompokkan menjadi:

1) Sumsum lanjutan (medulla oblongata)
Disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak dengan sumsun tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung,pelebaran dan pentrmpitan pembuluha darah, gerakan menelan, bersin, batuk danmuntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak dan sumsum tulamg belakang yang dinamakan Pons.

2) Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Terdapat di rongga tulang belakang, fungsinya sebagai penghubung impuls dari dank ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medulla spinalis bagian luar berwarna putih dan bagian dalam kelabu.

2) Sistem saraf tepi
Dinamakan juga system saraf perifer, system saraf ini mengatur system saraf pusat. Sistem saraf aferen merupakan system saraf yang membawa impuls dari reseptor menuju saraf pusat.

b. System saraf tak sadar (otonom)
Terdiri dari :
1. Sistem saraf simpatik
2. system saraf parasimpatik

Kedua system saraf itu bersifat antagonis. Jika saraf simpatik menyebabkan kontraksi pada suatu efektor, saraf parasimpatik menyebabkan relaksasi pada efektor tersebut. Mekanisme kerja seperti itu bertujuan agar proses-proses didalm tubuh berjalan dengan dengan normal.
B. Endokrin
Endokrin merupakan nama atau istilah sebuah kelenjar. Kelenjar endokrin (kelenjar buntu) adalah kelenjar yang tidak mepunyai saluran khusus yang menghasilkan hormone.
Hormon berasal dari kata Hormaein yang berarti memacu pertumbuhan atau menggiatkan. Hormone berfungsi untuk mengatur reproduksi, memecu oertumbuhan, metabolisme dan tingksh laku.
Berdasarkan aktifitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi :
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat,
2. Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu
3. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan menjadi :
1. Kelenjar hifopisis, terletak didasar otak besar
2. Kelenjar tiroid, terletak didaerah leher
3. Kelenjar paratiroid, terletak didekat kelenjar anak gondok
4. Kelenjar adrenal, terletak diatas ginjal
5. Kelenjar usus dan lambung
6. Kelenjar Gonad, pada wanita terletak di rongga perut, pada pria didalam buah zakar dalam kantong skrotum
7. Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.

1) Kelenjar Hipofisiss
Menghasilkan hormone yaitu :
a. Pada lobi anterior (lobi depan)
1. Hormon somatotrof
Berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan tubuh. Jika kelebihan hormone akan menyebabkan gigantisme, jika kekurangan hormone menyebabkan kretinisme
2. Letuotropic hormone/ Hormon Laktogen
Berfungsi untuk merangsang kelenjar susu
3. ThyroidStimulating Hormone/ hormone treotrop
Fungsi : merangsang sekresi kelenjar tiroid
4. Adrenocorticotropic hormone/ Hormon adrenotropin
Fungsi : Merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal
5. Gonadtropic atau hormone kelenjar klamin.
a) Folikel Stimulating Hormon, terdapat pada wanita dan pria.
b) Lutenizing hormone , pada wanita berfungsi merangsang pemasakan sel telur dan pada pria merangsang sel interestial ledyig didalam testis.

b. pada Lobi Intermedia (lobi tengah)
Hormon ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu dengam mengatur pigmen melanin pada sel melanofora kulit.

c. Pada Lobi posterior (Lobi belakang)
1) Vasopresin
2)Petresin
ψ kedua hormone ini mempengaruhi tekanan darah.
3) Oksitosin, untuk membantu proses kelahiran.

2. Kelenjar Tiroid atau kelenjar gondok.
Hormon yang dihasilkan :
a. Tiroksin
Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas.
b. Triodotironin.
Mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh
c. Kalsitonin
Berpengaruh mengubah tirosin
3. Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok.
Hormon yang dihasilkan: Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah.

4. Kelenjar timus atau kelenjar kacangan
Hormon yang dihasilkan : Somatotrof, berfungsi untuk pertumbuhan

5. Kelenjar Suprarenalisaatau Kelenjar anak ginjal/ kelenjara adrenal
a. Bagian kulit menghasilkan
1. Mineralo-kortikoid,berfungsi mengatur reabsorbsi air pada ginjal.
2. Gluko-kortikoid, berfungsimenaikkan kadar gula dalam darah, mengubah protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubahnya menjadi glukosa.
b. Bagian dalam menghasilkan : adrenalin dan epineprin.
Fungsi :
 Memacu aktifitas jantung,
 Mengendurkan oto polos batang tenggorok, sehingga melapangkan pernapasan.
 Memengaruhi pemecahan glikogen dalam hati, sehingga menaikkan kadar gula darah.
6. Kelenjar Langerhans.
Hormone yang dihasilkan :
Insulin, berfungsi antagonis dengan hormone adrenalin, yaitu mengubah gula menjadi glikogen didalam hati dan otot.
7. Kelenjar usus dan lambung
Kelenjar Usus Menghasilkan hormone sekretin dan kolosistokinin.
Kelenjar lambung menghasilkan hormone gastrin
Kedua hormone ini berperan merangsang sekresi getah lambung.

8. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria (tetstis), menghasilkan hormone kelamin pria (androgen) dan sel sperma.
b. Kelenjar kelamin wanita (ovarium), menghasilkan sel telur (ovum)

C. Indra
Indra tubuh terdiri dari 5 macam yaitu, penglihatan, pendengran, penciuman,pengecapan dan peraba.
1. Indra penglihatan
Indra penglihayan yaitu Mata. Mata merupakan indra utama.
Bagian mata :
a. Bagian luar mata.
Dinding Bola terdiri dari 3 lapis:
1. Bagian terluar berupa Sklera yang pucat dan keras, dan dapat terlihat dari depan mata sebagai bagian putih mata.
2. Bagian tengah berupa koroid yang gelap dan lunak serta kaya akan pembuluh0pembuluh darah.
3. Bagian terdalam berupa retina yang mendeteksi sinar.

b. bagian dalam mata
Kornea yang jernih didepan mata ditutupi oleh sutu lapisan yang sangat tipis, yaitu konjungyiva. Dibelakang kornea ada iris, suatu cincin otot berwarna yang mengelilingi lubang yang ada ditengahnyayaitu pupil.


Gambar 2. Penampang bagian dalam mata

2. Indra pendengaran
Setelah penglihatan, pendengaran adalah indra yang memeberi otak informasi-informasi utama tentang dunia luar.
Bagian Telinga
Telinga terdiri atas 3 bagian:
1. Bagian terluar terdiri ataselinga dan saluran pendengaran
2. Bagian tengah, terdiri atas selaput gendang dan 3 tulang kecil, yaitu tulang-tulang osikula ( malleus, inkus, dan stapes).
3. Bagian dalam terdiri atas Koklea berbentuk rumah siput, saluran setengah lingkarann dan rongga-rongga lain.



Gambar 3. Telinga dan bagian-bagiannya

Saluran-saluran (tuba) dan rongga di telinga dalam menempati suatu tempat berbentuk kandang didalam ketebalan tulang temporal tengkorak. Tempat ini disebut “Osseus” atau labirin. Labirin berisi caran yang disebut perilimfe. Cairan ini mengelilingi satu sel selaput yang disebut selaput labirin yang berada didalam labirin, mengikuti bentuknya.

Osikula
Tulang-tulang osikula telinga yang terentang di telinga tengah merupakan tulang-tulang terkecil didalam tubuh. Jika suara yang sangat keras mencapai gendang telinga, otot-otot tersebut berkontraksi. Mereka meredam atau mengurangi gerakan gendang telinga dan gerakan mereka sendiri untuk mencegah getaran yang terlalu kuat merusak telinga dalam yang halus.

3. Indra Penciuman
Makanan dan minuman yang beracun, busuk atau tak dikenal menghasilkan bau tajam dan rasa aneh, yang merupakan peringatan untuk tidak memakan atau meminumnya. Penciuman juga merupakan system peringatan dini untuk udara yang tercemar, asap. Penciuman mendeteksi bumbu-bumbu dan minyak wangi, pengecap menangkap rasa sedap makanan yang enak. Indra penciuman adalh hidung.

Bagian Hidung

a. Bagian dalam hidung
Pda atap rongga hidung terdapat daerah berambut yang ukurannya sedikit lebih besar dari sebuah prangko yang disebut “epitel olfaktoius” yang terdiri atas ribuan sel-sel yang mendeteksi bebrbagai bau. Lebih kurang ada 6 sampai 30 jenis sensor si permukaan sel tersebut.


Gambar 4. Bagian dalam hidung

b. Sensor-sensor penciuman
dibawah mikrosop elektro,epitel olfaktorius terlihat sebagai massa rambut dan saraf atau benang. Rambut-ranbut ini disebut silia, dan mereka menyebar dari tonjolan-tonjolan sitoplasma sel-sel reseptor penciuman.

4. Indra Pengecap
Indra pengecap berupa lidah. Lidah adalah salah satu bagian otot-otot dalam tubuh yang sangat mudah bergerak.
Fungsi lidah :
1. Sebagai indra pengecap
2. Membantu mengunyah makanan dan menggerakkannya keseluruh rongga mulut.
3. Membersihkan gigi-gigi dari makanan yang terselip diantara gigi.
4. Membentuk suara pada waktu berbicara.

Kuncup pengecap untuk masing-masing citarasa terletak pada daerah lidah yang berbeda, yaitu :
 Bagian tepi untuk rasa manis
 Bagian tepi samping untuk rasa asam
 Bagian belakana untuk rasa pahit
 Bagian depan untuk rasa manis


5. Indra peraba
Indra peraba berupa kulit. Lapisan permukaan keras yaitu epidermis, terus menerus mengganti dirinya agar selalu terjadi proses perbaikan karena perusakan dan menjauhkan air, debu, kuman, dan sinar-sinar yang berbahaya seperti ultraviolet dari matahari. Permukaan kulit terdiri atas sel-sel mati yang datar dan saling berkaitan, terisi oleh keratin yaitu yaitu protein yang keras. Sel-sel ini dihasilkan oleh pembelaan yang terus menerus pada dasar lapisan teratas kulit, yaitu epidermis.
Dermis jauh lebih tebal dan berisi berbagai sensor yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, yaitu bertanggung jawab untuk perubahan yang merupakan kombinasi dari penekanan berat, panas, dingin dan sakit.

Kelainan atau penyakit pada system regulasi manusia
Kelainan penyakit antara lain :
1. Epilepsi, Yaitu suatu keadaan bukan suatu penyakit, serangan muncul jika otok atau bagian otak tiba-tiba berhenti beerja sebagai mana mestinya selama beberapa saat.
2. Nyeri, yaitu perasaan tidak enak yang mengisyaratkan pada kita tentang adanya cedera pada tubuh kita
3. Eksem, yaitu sejenis gangguan pada kulit, bagian kulit yanbg terkena aksem akan melepuh, kering, pecah-pecah dan timbul benjolan-bemjolan kecil

SISTEM EKSKRESI

0 komentar
A. Sistem Ekskresi pada Manusia
Sistem pengeluaran zat-zat sisa dari dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Defekasi, proses pengeluaran sisa-sisa makanan yang disebut feses dan dikeluarkan melalui anus.
2. Ekskresi, pengeluaran bahan-bahan yang tidak berguna yang berasal dari sisa metabolisme atau bahan yang berlebihan dari sel atau suatu organisme (sumanto, 1996 : 102).
3. Sekresi, proses pengeluaran getah oleh sel dan kelenjar. Getah yang dikeluarkan masih berguna untuk proses faal didalam tubuh. Getah ini biasanya mengandung enzim.

Organ-organ Ekskresi pada Manusia
a. Ginjal
Fungsi ginjal :
1) Mengekskresikan zat-zat buangan. Seperti urea, asam urat, kreatinin, kreatin, dan lain-lain.
2) Menjaga keseimbangan air dengan cara :
a) Air dibuang bila pemasukan banyak.
b) Mengurangi pengeluaran bila pemasukan sedikit.
3) Menjaga tekanan osmosis dengan cara :
a) Mengatur ekskresi garam-garam mineral yang berlebihan.
b) Membatasi ekskresi garam bila pemasukan sedikit.
4) Menjaga pH darah dan cairan tubuh yang lainnya.




Struktur Ginjal
Struktur ginjal yaitu :
1) Korteks atau tepi luar ginjal.
2) Sum-sum ginjal atau medula atau bagian tengah ginjal.
3) Ruang ginjal.
4) Cekungan ginjal.

Ada dua macam proses yang terjadi di dalam ginjal, yaitu :
1) Proses filtrasi
Pada proses ini semua zat-zat yang terdapat di dalam darah yang mampu menembus dinding kapiler juga mampu menembus glomerulus dan kapsula Bowman.

2) Proses reabsorpsi
Pada proses ini zat-zat yang masih berguna bagi tubuh akan diserap kembali dan dimasukkan kedalam aliran darah.

b. Kulit
Fungsi kulit :
1) Pelindung tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman, panas dan zat kimia.
2) Alat indra.
3) Mengurangi hilangnya air.
4) Mengatur suhu tubuh.
5) Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam dalam bentuk keringat.






Struktur kulit :
1) Rambut.
2) Alat perasa dingin.
3) Alat perasa sakit.
4) Alat perasa panas.
5) Alat perasa tekanan.
6) Alat perasa sentuhan.

Kulit terdiri atas :
1) Lapisan luar (Epidermis)
Terdiri atas 4 lapisan, yaitu :
a) Stratum korneum (lapisan Tanduk).
Merupakan lapisan sel mati yang selalu mengelupas.
b) Stratum lusidum
Merupakan lapisan tidak berpigmen dan tidak berinti.
c) Stratum granulosum
Merupakan lapisan berpigmen.
d) Stratum germinativum.
Merupakan lapisan pembentukan sel-sel baru.

2) Lapisan dalam (dermis)
Terdiri atas :
a) Akar rambut.
b) Kelenjar keringat (glandula sudorifera).
c) Kelenjar minyak (glandula sebasea)
d) Pembuluh darah.
e) Saraf.




c. Hati
Fungsi hati :
1. Alat ekskresi yang dihasilkannya empedu.
2. Tempat penyimpanan gula dalam bentuk glikogen.
3. Tempat pembentukan dan pembongkaran protein.
4. Tempat pembentukan dan perombakan sel darah merah.
5. Tempat penetralan racun.

Struktur hati :
1. Hati diselaputi oleh kapsula hepatis.
2. Pada hati terdapat pembuluh-pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh kapsula Glison.
3. Hati memperoleh darah dari pembuluh nadi hati dan vena porta Hepatica.

d. Paru-paru
Fungsi paru-paru :
Sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan air dan CO2. kedua zat yang merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak ini, dikeluarkan dari jaringan tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveoli paru-paru. Dalam plasma darah, CO2 sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO3 dan sekitar 25% diikat oleh Hb dalam bentuk karbamo hemoglobin dan sangat sedikit yang larut dalam bentuk H2CO3.








B. Sistem Ekskresi pada Hewan
1. Sistem Ekskresi pada Invertebrata.
Hewan-hewan kelompok ini belum memiliki alat-alat ekskresi yang khusus, sehingga sisa metabolisme dikeluarkan melalui permukaan tubuhnya secara difusi. Contohnya pada Planaria.



2. Sistem Ekskresi pada Vertebrata
a) Ikan Emas
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerah-merahan, terletak diantara gelembung udara depan dan belakang. Ginjal dilengkapi saluran urine, yang muaranya menyatu dengan muara saluran kelamin, sehingga disebut muara saluran urogenitalia. Ikan-ikan jenis lain ada yang muara tiga saluran, yaitu saluran urine, kelamin dan anus menyatu disebut kloaka.

b) Katak Hijau
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal kiri dan kanan. Warnanya merah kecokelatan, bentuk memanjang dari depan kebelakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan akan menyatu disebut Kloaka.

c) Kadal
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara pada kloaka (muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan).

d) Burung
Alat ekskresi berupa paru-paru, ginjal dan kulit. Ginjal berjumlah sepasang, berwarna cokelat. Saluran kelamin, saluran ekskresi, dan saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine. Urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka.
Kulit burung tidak mempunyai keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu.

C. Kelainan atau Penyakit pada Sistem Ekskresi
Berikut beberapa kelainan atau penyakit pada sistem Ekskresi :
1. Gangguan Fungsi Ginjal.
a) Albuminuria, suatu penyakit yang ditandai dengan adanya albumin dan protein lain pada urine akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
b) Nefritis, kerusakan pada glomerulus akibat infeksi kuman.
c) Polyura, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat banyak dan encer akibat gagalnya reabsorpsi nefron.
d) Oligoura, penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat sedikit karena beratnya kerusakan ginjal.
e) Batu ginjal, penyakit akibat mengendapnya kristal kalsium fosfat menjadi batu ginjal yang dapat menghambat pengeluaran urine.
f) Diabetes mellitus (kencing manis), yaitu suatu penyakit yang disebabkan kurangnya hormon insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada urine.
g) Diabetes insipidus, penyakit yang ditandai dengan kencing terus menerus karena kurangnya hormon ADH.
h) Sistitis, peradangan pada saluran kantong seni akibat infeksi.

2. Gangguan Pada Kulit
a) Jerawat, suatu gangguan kronis pada kelenjar minyak yang umum yang terjadi pada remaja.
b) Eksem, suatu penyakit ekskresi pada kulit yang kronis yang ditandai dengan gatal, merah, kering dan kulit bersisik.
c) Kudis atau Skabies, suatu gangguan kulit yang dapat menular akibat parasit insekta Sarcoptes Scabies dapat mengganggu ekskresi.
d) Pruvitus kutanea, penyakit kulit dengan gejala rasa gatal yang dipacu oleh iritasi saraf sensori perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis, penyakit hati dan gangguan kelenjar tiroid.

SISTEM PENCERNAAN

0 komentar
A. Zat Makan dan Fungsinyas
Zat makanan merupakan bahan – bahan yang diperlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Ada dua jenis zat makanan, yaitu zat makanan makro ( Karbohidrat, protein, lemak) dan zat makan mikro (Vitamin, dan mineral).

1. Fungsi Makanan
Makanan mempunyai berbagai fungsi, antara lain :
a. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
b. Pemeliharaan dan perbaikan sel – sel tubuh yang telah rusak atau tua.
c. Pengaturan metabolisme tubuh.
d. Penjuaga keseimbangan cairan tubuh.
e. Pertahanan tubuh terhadap penyakit.
f. sPenghasil energi.

Makanan yang baik memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Higienis, yaitu tidak mengandung kuman – kuman penyakit dan zat yang racun
yang membahayakan tubuh.
b. Bergizi, cukup mengandung kalori, karbohidrat, lemak, dan protein yang me-
ngandung 10 asam amino esensial.
c. Mudah dicerna.
d. Bervitamin dan bermineral.
e. Cukup mengandung air.




2. Zat Makanan
a. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arangt adalah senyawa yang mengandung C, H dan O dengan perbandinganH dan O= 2:1 dan dinyatakan dengan rumus umumCn(H2O)n. Secara kimiawi, karbohidrat dapat didefenisikan sebagai turunan aldehida (polihidroksi aldehid) atau turunan ,keton (polihidroksi keton) dari alkohol, atau juga karbohidrat berarti senyawa yang dapat dihidrolisis (bereaksi dengan air) menghasilkan aldehida atau keton.

Berdasarkan panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu :
1) Monosakarida
Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana dan dibagi menjadi triosa, pentosa, heksosa, heptosa. Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
.
2) Oligosakarida
Menghasilkan 2 –6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika di hidrolisis, contoh : sukrosa, (gula pasir), laktosa (gula susu), dan maltosa (gula gandum).
Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa.
Hidrolisis maltosa menghasilkan dua moelekul glukosa.

3) Polisakarida
Menghasilkan lebih dari 6 monosakarida dan melalui hidrolisis. Contoh pati, glikogen, insulin, selulosa, dekstrin.




Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat yaitu : padi – padian ( beras, gandum, jagung), umbi – umbian ( singkong, ubi, kentang), tepung, sagu.

Fungsi Karbohidrat :
1) Sebagai sumber energi utama
2) Berperan penting dalam metabolisma
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencrnaan makanan dalam salurn pencernaan misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
b. Lemak
Persenyawaan antara asam lemak dan gliserol disebut “lemak”, tersusun atas unsur C, H, dan O, serta terkadang P dan N.
Lemak tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik, seperti eter, kloroform, dan minyak tanah.
Lemak dibedakan menjadi 3, yaitu :
1) Lemak Sederhana
Lemak sederhana terdpat pada lemak dan minyak tanah. Tersusun dari trigli-
serida ( satu gliserol dan tiga asam lemak).
2) Lemak Campuran
Yang termasuk lemak campuran yaitu fosfolipid, fosfatid, dan lpoprotein.
3) Lemak Asli
Yang termasuk lemak asli antara lain asam lemak, sterol, kolestrol, dan pelarut
Vitamin D.

Sumber Lemak
Bahan makanan sumber lemak ada dua jenis, yaitu :
1) Lemak nabati ( asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh )
Lemak nabati umumnya mengandung asam lemak tidak jenuh, kecuali minyak
Kelapa. Contoh :minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung, minyak bunga
matahari, margarin dan kacang – kacangan.
2) Lewak hewani ( asam lemak jenuh)
Lemak hewani mengandung asam lemak jenuh, kecuali ikan dan kerang.
contoh : mentega, susu, keju, daging, ikan dan kuning telur.

Fungsi Lemak
1) Sumber energi.
2) Pelarut Vitamin A,D,E,K.
3) Sumber asam lemak esensial.
4) Pelindung organ tubuh.
5) Penyebab lamanya pengosongan lambung sehingga memberi rasa kenyang le-
bih lama.

c. Protein
Protein didefenisikan sebagai snyawa majemuk yang terdiri atas unsur – unsur C, H, O, N, dan kadang – kadang mengandung unsur P dan S. Protein terdiri atas senyawa – senyawa sederhana yang disebut asam amino. Jenis asam amino sangat banyak tapi dapat dibedakan menjadi asam amino esensial, dan asam amino non esensial.

Sumber Protein
Protein dapat diperoleh dari:
1) Protein hewani (dari hewa): daging, telur, susu, dan ikan.
2) Protein nabati (dari tumbuhan): kacang – kacangan terutama kedelai.


Fungsi Protein
1) Sinteza zat – zat penting tubuh, seperti hormon, enzim, dan antibodi.
2) Pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
3) Pelaksana metabolisme tubuh.
4) Penyeimbangan asam dan basa cairan tubuh.
5) Penyediaan sumber energi, dimana 1 gramnya terkandung 4,1 kalori.
6) Pemelihraan tekanan cairan dalam sekat rongga tubuh.

d. Air
Fungsi Air
1) Pelarut senyawa – senyawa lainnya.
2) Mengangkut zat lain dari sel ke sel atau dari jaringan kejaringan lainnya.
3) Menjaga stabilitas suhu tubuh.

e. Mineral
Mineral – mineral yang dibutuhkan dalam tubuh dikelompokkan menjadi makroelemen dan mikroelemen.

Makroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan dalam tubuh dalam jumlah besar. Sedangkan Mikroelemen adalah unsur – unsur yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit namun berperan vital bagi proses metabolisme.

f. Vitamin
Senyawa organik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan untuk pertumbuhan yang normal dinamakan vitamin. Menurut kelarutannya vitamin dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:
1) Vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B dan C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D, E,K.

B. Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia
Saluran pencernaan dan kelenjar – kelenjar pencernaan dalam tubuh akan membentuk suatu sistem pencernaan. Moelekul – moelekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi ukuran – ukauran yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses perubahan tersbut disebut dengan sebagai pencernaan.
Alat Pencernaan Makanan :
Alat-alat pecernaan makanan berfungsi mencernakan makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan meliputi antara lain :
1. Mulut
Didalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Didalam mulut terdapat :
a. Lidah
Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara.
b. Kelenjar ludah
Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa.
Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu :
1) Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air.
2) Glamdula submaksilaris, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
3) Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.





c. Gigi
Susunan gigi manusia dapat ditukus sebagai berikut :
 Susunan Gigi Sulung
Jenis gigi P C I I C P
Rahang atas
Rahang bawah 2 1 2
2 1 2 2 1 2
2 1 2

 Susunan gigi Tetap
Jenis gigi M P C I I C P M
Rahang atas
Rahang bawah 3 2 1 2
3 2 1 2 2 1 2 3
2 1 2 3

Keterangan :
I = Insisivus = gigi seri
C = Caninus = gigi taring
P = Premolar = geraham depan
M = Molar = geraham belakang

2. Kerongkongan (Esofagus)
Didalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, gerakan inilah yang membantu mendorong makanan dari rongga mulut kelambung lebih kurang selama 6 detik.

3. Lambung (Ventrikel)
Lambung tersusun atas tiga bagian, yaitu :
a) kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan masuk.
b) Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
c) Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus, di dekat pilorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama dengan gerak pada esofagus.

4. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus dibagi atas 3 bagian, yaitu :
a) Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang sejajar.
b) Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
c) Ileum (usus penyerap) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.
Pencernaan didalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormon insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa, yaitu :
a. Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
b. Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
c. Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
d. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Usus Besar
Didalam usus besar sisa makan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk kedalam kolon tidak kembali ke intestinum, diperbatasan kedua usus tersebut terdapat klep bernama klep ileosekum di dalam kolon juga terjadi penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses terjadi padat.



Feses tersebut melalui gerak paristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (Rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk buang air besar (Defekasi). Rangsangan ini disebut Gastrokolik. Feses terakhir dikeluarkan tubuh melalui Anus.

C. Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan Memamah Biak
Beberapa struktur khusus sistem pencernaan ruminansia yang membedakan dengan hewan-hewan pemakan hewan dan pemakan segala antara lain :
1) Gigi serinya mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan yang berupa rumput atau tumbuhan.
2) Geraham belakang besar berbentuk datar dan lebar.
3) Rahangnya bergerak menyamping untuk menggiling dan menggilas makanan.
4) Struktur lambungnya kompleks dengan empat ruangan yang berbeda, yaitu Rumen, Retikulum, Omasum, dan Abomasum.
5) Ukuran panjang ususnya, dibanding hewan Caenivora atau omnivora yang ukuran tubuhnya sama, usus ruminansia jauh lebih panjang.
6) Pada ususnya hidup koloni bakteri yang merupakan simbiosis mutualisme dengan ruminansia.

D. Kelainan atau Penyakit pada Sistem Pencernaan Makanan
1. Gangguan pada mulut.
a) Parotis atau gondong, yaitu infeksi pada kelenjar parotis.
b) Xerostomia, yaitu produksi air liur yang amat sedikit.
2. Gangguan pada lambung.
a) Gastritis : radang akut pada dinding lambung karena makanan yang kotor.
b) Kolok : salah cerna akibat makanan yang masuk terlalu banyak.
3. gangguan pada usus
a) diare : injeksi kuman pada kolon yang mengakibatkan feses terlalu cepat keluar.
b) Sembelit : keadaan sulit buang air besar akibat penyerapan air khim pada ileum berlebihan.
c) Apendisitis : keadaan apendiks yang meradang.
d) Heromoroid : keadaan yang membengkaknya vena pada anus.

Gangguan pada alat pencernaan bisa pula akibat keracunan makanan. Keracunan ini umunya disebabkan oleh bakteri, seperti Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit tifus dan Clostridium yang dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Bakteri Clostridium umumnya terdapat pada makanan kaleng yang kadarluwarsa.

SISTEM PERNAPASAN

0 komentar
A. Pernapasan pada Hewan
1. Pernapasan pada Hewan Bersel Satu
Hewan bersel satu belum memiliki sistem organ, pernapasannya terjadi secara langsung dari udara bebas langsung berdifusi ke dalam tubuhnya. Didalam mitokondria O2 digunakan untuk memecah senyawa oeganik, sehingga dihasilkan energi dan zat sisa berupa air dan CO2. CO2 dan O2 bergerak dengan arah yang berlawanan. O2 bergerak secara difusi dari membrane menuju ke mitokondria, sedangkan CO2 bergerak dari mitokondria di dalam sitoplasma menuju membran terus ke udara bebas.

2. Pernapasan pada Insekta
Sistem pernapasannya berupa sistem pernapasan trakea. Alat pernapasan ssserangga adalah pembuluh trakea. Pembuluh trakea merupakan pembuluh udara yang memanjang dan bercabang-cabang menjadi halus (trakeolus) sehingga dapat mencapai seluruh jaringan tubuh. Udara keluar masuk melalui lubang kecil yang disebut spirakel yang terdapat pada setiap sisi ruas tubuh serangga. Didalam trakeolus terjadi pertukaran gas dengan sel-sel tubuh.

3. Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-laba (Arachnida)
Alat pernapasannya berupa paru-paru buku (Arachnida hidup di darat) dan insang buku (Arachnida hidup di air).



4. Pernapasan pada Ikan
Organ pernapasan pada ikan adalah:
a. Insang dengan bentuk lembaran-lembaran merah muda dengan jumlah 5-7 lembar.
b. Setiap lembar terdiri atas sepasang filamen.
c. Pada permukaan filamen terdapat struktur yang letaknya saling sejajar yang disebut lamela.
d. Setiap lamela mengandung banyak pembuluh darah yang memungkinkan oksigen berdifusi masuk dan karbondioksida keluar dari insang.
Pernapasan dilakukan melalui 2 tahap, yaitu:
a. Inspirasi (tahap pengambilan oksigen)
O2 dimasukkan kedalam insang melalui rongga mulut.
b. Ekspirasi(tahap pelepasan karbondioksida)
CO2 dikeluarkan melalui celah insang.

5. Pernapasan pada Katak
Alat pernapasan pada katak terdiri atas selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Mekanisme pernapasan:
a. Selaput rongga mulut
Bila faring dan rongga mulut bergerak, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara masuk rongga mulut melalui selaput rongga mulut yang tipis.
b. Kulit
O2 yang masuk melalui kulit akan melewati vena kulit(vena kutanea) kemudian kejantung dan selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. CO2 dari jaringan dibawa kejantung dan selanjutnya ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru(arteri pulmo kutanea).

c. Paru-paru
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuara kapiler darah. Pada katak inspirasi dan ekspirasi berlangsung pada saat mulut tertutup.

6. Pernapasan pada Burung
Alat pernapasan burung:
a. 2 pasang lubang hidung.
b. Celah tekak pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
c. Trakea atau batang tenggorok.
d. Sepasang paru-paru yang dihubungkan dengan kantong-kantong hawa atau pundi-pundi hawa atau sakus pneumatikus.
a. Pernapasan Saat Tidak Terbang
Inspirasi:
otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga menyebabkan rongga dada mengembang, demikian pula paru-paru ikut mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Sebagian udara diteruskan ke pundi-pundi udara.
Ekspirasi:
Rongga dada akan mengecil, sehingga tekanan paru-paru lebih besar daripada tekanan udara luar sehingga udara keluar dari paru-paru. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari pundi-pundi udara masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan O2 dalam pembuluh kapiler paru-paru. Dengan demikian, pengambilan O2 pada burung dilakukan baik pada tahap inspirasi maupun tahap ekspirasi.



b. Pernapasan Saat Terbang
Inspirasi:
Pada saat sayap diangkat, kantong udara antarkorakoid terjepit, sedangkan pada ketiak mengembang sehingga O2 dapat masuk ke paru-paru.
Ekspirasi:
Pada saat gerakan sayap kebawah kantong udara ketiak terjepit, sedangkan kantong udara antarkorakoid mengembang. Akibatnya, udara dari paru-paru keluar. Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat gerak sayapnya guna memenuhi kebutuhan O2.

B.Pernapasan pada Manusia
1.Alat Pernapasan Manusia
Terdiri:
a. Rongga hidung(cavum nasales)
b. Faring
c. Trakea(batang tenggorokan)
d. Bronkus(cabang dari tenggorokan)
e. Bronkiolus(cabang dari bronkus)
f. Alveolus
g. Paru-paru






a. Rongga hidung
Merupakan tempat masuknya udara pernapasan. Di dalam rongga hidung udara akan mengalami:
1) Penyaringan, ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya debu. Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh ke arah luar lubang hidung.
2) Penghangatan, yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.
b. Faring atau tekak
Faring merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
Didalam faring terdapat:
1) Epiglotis bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut.
2) Dibawah faring terdapat laring(pangkal tenggorok).
3) Pada laring terdapat celah yang disebut glotis yang menuju ke batang tenggorok, di dalam laring juga terdapat pita suara.
c. Trakea
Merupakan pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapis, yaitu:
1) Lapis luar terdiri atas jaringan ikat.
2) Lapis tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.
3) Lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang menghasilkan banyak lendir yang berfungsi untuk menangkap dan mengembalikannya ke hulu saluran pernapasan benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru bersama udara pernapasan.
d. Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorok. Jumlahnya sepasang yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Dinding bronkus juga terdiri atas 3 lapis, yaitu jaringan ikat, otot polos, dan jaringan epitel, seperti pada trakea, perbedaannya adalah bahwa dinding trakea jauh lebih tebal dan cincin tulang rawan pada bronkus tidak berbentuk lingkar sempurna. Kedudukan bronkus yang ke kiri dan ke kanan berbeda. Yang ke kiri lebih mendatar daripada yang ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab paru-parun kanan lebih mudah terserang penyakit.
e. Bronkiolus
Merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus ini bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus. Sel-sel epitel bersilianya berubah menjadi sisik epitel.
f. Alveolus
Alveolus(saluran udara buntu) merupakan saluran akhir dari alat pernapasan. Alveolus berupa gelembung-gelembung udara. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran O2 dari udara bebas ke sel-sel darah , dan CO2 dari sel-sel ke udara bebas.
g. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Masing-masing di bungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang dikenal dengan pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua. Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gerakan pada waktu mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan perubahan tekanan dalam rongga dada.
2. Mekanisme Pernapasan Manusia
Berdasarkan otot yang berperan aktif, pernapasan manusia dan mamalia dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Pernapasan dada
1) Inspirasi
Bila otot antar tulang rusuk berkontraksi maka tulang-tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara di luar yang mempunyai tekanan lebih besar masuk ke dalam paru-paru.
2) Ekspirasi
Bila otot-otot antar tulang rusuk relaksasi maka tulang-tulang rusuk tertekan ga dada mengecil. Akibatnya, tekanan udara di paru-paru membesar sehingga udara keluar.
b. Pernapasan perut
1) Inspirasi
Bila diafragma berkontraksi sehingga mendatar, maka rongga dada membesar. Keadaan ini menyebabkan tekanan udara di paru-paru mengecil sehingga udara luar masuk.
2) Ekspirasi
Bila otot diagragma relaksasi, maka rongga dada mengecil. Akibatnya, tekanan di paru-paru membesar sehingga udara keluar.
3. Volume Udara Pernapasan
Jumlah udara yang keluar masuk paru-paru bergantung pada cara kita bernapas.
a) Udara pernapasan(tidal volume), yaitu udara yang dihirup dan dikeluarkan dalam keadaan biasa(sekitar 500 cc). Setelah menghembuskan 500 cc masih tersisa 2.500 cc lagi di paru-paru.
b) Udara komplementer, yaitu udara sebanyak 1.500 cc yang masih dapat dihirup lagi dengan cara inspirasi yang maksimum, setelah inspirasi biasa.
c) Udara cadangan, yaitu udara sebanyak 1.500 cc yang dapat diembuskan lagi pada ekspirasi maksimum dengan mengerutkan otot perut kuat-kuat.
d) Udara residu(udara sisa), yaitu udara sebanyak 1.000 cc yang tidak dapat dihembuskan lagi, dan menetap pada paru-paru.

4. Energi Pernapasan
Energi hasil pernapasan merupakan energi kimia yang disebut ATP. ATP dibentuk melalui 3 tahapan yaitu, glikolisis, daur krebs, dan transfer elektron. ATP dibentuk dari pemecahan glukosa. Secara sederhana proses pemecahan glukosa sehingga dihasilkan energi adalah:
C6H12O6+ 6O2►6CO2+6H2O+38 ATP

C. Kelainan atau Penyakit pada Sistem Pernapasan
1. Laringitis: radang pada daerah laring dan kanker laring yang sering menyerang laki-laki di atas usia 50 tahun
2. Asma: gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis ataupun karena penyakit menurun.

SISTEM GERAK MANUSIA

0 komentar
A. Rangka
Fungsi rangka :
1. Memberi bentuk pada tubuh.
2. Sebagai alat gerak pasif.
3. Melindungi alat-alat tubuh dalam yang lemah.
4. Sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka.
5. Menunjang tegaknya tubuh.
6. Tempat pembentukan sel-sel darah.
7. Sebagai tempat penimbunan mineral.

1. Tengkorak
Tengkorak terbentuk dari tempurung otak (kranium) dan bagian wajah.
a. Kranium
Fungsi untuk melindungi otak.
Terdiri dari tulang-tulang :
1) Tulang dahi (os frontal), 2 tulang ubun-ubun (os parietal), 2 tulang kepala belakang (os occipetal).
2) Tulang baji (os sphenoidal), 2 tulang tapis (os ethmoidal), 2 tulang pelipis (os temporal).

b. Bagian wajah
Bagian wajah disusun oleh tulang-tulang : 2 tulang rahang atas (os maxillare), 2 tulang rahang bawah (os mandibulare), 2 tulang pipi (os zigomaticum), 2 tulang langit-langit ( os pallatum), 2 tulang hidung (os nasale), 2 tulang air mata (os lacrimale), 2 tulang mata bajak (os vomer), 1 tulang lidah (os hyoideus).

2. Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, tulang panggul.
a. Tulang belakang
Fungsi : menyangga tengkorak, tempat perlekatan tulang-tulang rusuk. Ruas-ruas tulang belakang terdiri atas 33 buah ruas tulang yang tebagi menjadi beberapa bagian, yakni 7 ruas-ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian, yakni 7 ruas-ruas tulang leher (servical), 12 tulang punggung (thoracales), 5 ruas tulang pinggang (lumbales), 5 ruas tulang kelangkang (os sakrum), pada 7 ruas tulang leher, ruas teratas atau pertama adalah tulang atlas, yang menghubungkan tulang belakang dengan tulang tengkorak. Tulang punggung terdiri atas 12 ruas, pada sisi kiri dan kananya melekat tulang-tulang rusuk.

b. Tulang dada
Tulang dada beserta tulang rusuk dan tulang punggung membentuk dinding kuat yang melindungi alat tubuh penting yang terdapat dalam rongga dada, seperti jantung dan paru-paru. Tulang dada terdiri atas bagian hulu (manubrium sterni), bagian badan (corvus sterni) dan taju pedang (processus xyphiodeus).

c. Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang.
Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1) Tulang rusuk sejati (7 pasang).
2) Tulang rusuk palsu (3 pasang).
3) Tulang rusuk melayang (2 pasang).



3. Tulang Anggota Gerak
a. Lengan terdiri atas : 2 tulang lengan atas (humerus), 2 tulang pengumpil (ulna), 2 batang hasta (radius), 16 tulang pergelangan tangan (os carpal), 10 tulang telapak tangan (os metacarpal), 28 ruas tulang jari tangan (phalanges), ibu jari 12 ruas.
b. Tungkai terdiri atas : 2 tulang paha (femur), 2 tulang tempurung lutut (patella), 2 tulang kering (tibia), 2 tulang betis (fibula), 14 tulang pergelangan kaki (tarsal), 10 tulang telapak kaki (metatarsal), 28 ruas tulang jari kaki (phalanges).

Tulang
Bentuk Tulang
1. Tulang pipa (tulang panjang). Contoh : tulang paha, tulang betis.
2. Tulangg pendek. Contoh : tulang telapak tangan.
3. Tulang pipih. Contoh : tulang belikat, tulang rusuk.

Macam-macam tulang:
1) Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi : tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.
2) Berdasarkan struktur tulangnya, tulang dapat dibedakan menjadi : tulang kompak dan tulang spons.
3) Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi : tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek.

1. Tulang Keras atau Tulang Sejati (Osteon)
Tulang merupakan jaringan pengikat yang tersusun oleh sel tulang (osteoblas) yang menghasilkan matriks yang mengandung endapan zat kapur, sehingga matriksnya menjadi lebih keras dibanding dengan tulang rawan.


a. Tulang kompak
Dibagian tenga tulang terdapat saluran yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, dan disekeliling saluran terdapat lapisan sel tulang yang tersusun konsentris. Contoh : tulang pipa.

b. Tulang spons
Matriks berongga tersusun atas anyaman trabeculae (semacam pecahan genting) yang pipih dan mengandung serabut kolagen. Rongga-rongga yang ada pada tulang spons diisi oleh jaringan.

2. Tulang Rawan (Kartilago)
Sel tulang rawan disebut kondrosit, yang dibentuk oleh kondroblas. Kartilago dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a) Kartilago hialin : matriks transparan, serabut kolagen, bersifat lentur. Contoh : pada permukaan persendian, laring, trakea, bronki, rangka janin, ujung tulang rusuk.
b) Kartilago elastis : matriks kekuningan, serabut elastis kuning bersifat elastis. Contoh : pada daun telinga membran niktitans, saluran eustachius, epiglotis dan faring.
c) Kartilago febrisa : matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat kokoh dan kuat. Contoh : pada tempat pertautan tendon atau ligamentum pada tulang dekat permukaan persendian, tulang di antara tulang kemaluan, dan di antara tulang belakang.

Proses Penulangan (Osifikasi)
Rangka ini berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Setelah kartilago terbentuk rongga yang ada ditengahnya akan segera berisi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblast. Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di sekeliling rongga. Sel-sel tulang terbentuk secara konsentris, artinya pembentukannya bermula dari arah dalam terus keluar mengelilingi pusat. Diantara sel-sel tulang terdapat zat sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein.

Bagian-bagian Tulang Pipa
1. Epifise : bagian ujung tulang yang terdiri atas tulang rawan.
2. Diafise :bagian tengah yang memanjang dan di pusatnya terdapat rongga berisi sumsum tulang. Rongga ini terbentuk karena aktivitas osteoblas atau perombak sel-sel tulang.
3. Cakraepifise : bagian sempit di antara epifise dan diafise. Bagian ini terdiri atas tulang rawan yang kaya osteoblas. Pada orang dewasa yang tidak tumbuh meninggi lagi, bagian ini sudah menulang semua.

Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Hubungan antara dua tulang dapat dibedakan atas 3 bentuk, yaitu :
1. Diartrosis
Hubungan 2 tulang yang memungkinkan terjadinya banyak gerak, dinamakan diartrosis. Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. Sendi peluru, persendian yang memungkinkan gerak paling bebas dibanding sendi yang lain, bergerak ke segala arah, ujung tulang yang satu berbentuk bongkol, ujung tulang yang lain berbentuk cekungan.
Contoh :
1) Sendi antara tulang lengan atas dengan tulang belikat.
2) Tulang paha dengan tulang pinggul
b. Sendi luncur, persendian yang memungkinkan gerakan menggeliat, membungkuk, dan menengadah. Contoh : hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
c. Sendi pelana, persendian yang gerakannya dua arah seperti orang naik kuda di atas pelana.
Contoh : gerak pada ibu jari, antara metacarpal dan carpal.
d. Sendi engsel, persendian yang gerakannya satu arah seperti engsel pintu. Contoh : siku, lutut, mata kaki, ruas-ruas jari.
e. Sendi putar, persendian yang menimbulkan gerakan memutar (rotasi) tulang yang satu mengitari tulang yang lain.
Contoh :
1) Hubungan antara tulang hasta dan pengumpil
2) Atara tulang atlas dan tulang pemutar
3) Pada pergelangan tangan
4) Pergelangan kaki
f. Sendi geser atau sendi kejut, persendian yang gerakannya menggeser.
Contoh : hubungan antartulang pergelangan tangan

2. Amfiartrosis
Hubungan tulang yang masih memungkinkan adanya sedikit gerakan kedua ujung tulang yang dihubungkan oleh tulang rawan dinamakan amfiartrosis. Contoh : hubungan antara ruas-ruas tulang belakang, dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang iga.

3. Sinartrosis
Suatu sistem persendian pada tulang yang tidak dapat digerakkan, seperti terjadi pada persambungan tulang-tulang tengkorak dinamakan sinartrosis. Berdasarkan komponen penghubungnya, sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Sinartrosis sintibrosis, bila komponen penghubungnya berupa serabut-serabut jaringan ikat. Contoh : hubungan antartulang tengkorak
b. Sinartrosis sinkondrosis, bila komponen penghubungnya berupa tulang rawan. Contoh : hubungan antar ruas-ruas tulang belakang.
B. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Otot bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi.
1. Macam-Macam Otot
a. Otot polos, bentuk seperti perahu, terletak pada organ dalam, nukleus satu di tengah, gerakannya lambat, tidak cepat, mudah lelah, tidak sadar tanpa perintah otak.
b. Otot lurik, bentuk silindris dengan garis gelap terang, melekat pada rangka, nukleus banyak di tepi, bekerja secara sadar atas perintah otak, cepat mudah lelah.
c. Otot jantung, bentuk silindris, mempunyai percabangan yang disebut sinsitium, terletak pada jantung, nukleus satu ditengah, bekerja tidak sadar tanpa perintah otak, tidak cepat mudah lelah.

2. Fungsi Otot
a. Melaksanakan kerja, misalnya : berjalan, memegang, mengangkat (otot lurik).
b. Mengalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos).
c. Menggerakkan jantung (otot jantung).

3. Karakteristik Otot
a. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek (berkontrasi).
b. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang (berelaksasi).
c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran semula setelah memendek atau memanjang.

4. Jenis Gerak Otot
a. Antagonis (berlawanan)
Contoh : biseps dan triseps pada otot lengan atas.
Arah gerak otot antagonis
1) Ekstensor-fleksor : meluruskan-membengkokkan.
2) Abduktor-adduktor : menjauhkan-mendekatkan.
3) Depressor-elevator : ke bawah-ke atas.
4) Supinator-pronator : menengadah-menelungkup.

b. Sinergis (bersamaan)
Contoh : otot pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah.

5. Macam-Macam Gerakan Otot
a. Fleksi : gerakan membengkokkan, misalnya membengkokkan pada siku, lutut, jari.
b. Ekstensi : gerak meluruskan, misalnya meluruskan siku, lutut, dan ruas jari.
c. Abduksi : gerak menjauhkan, misalnya gerak tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh.
d. Adduksi : gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh, misalnya gerak mendekatkan tungkai dengan sumbu tubuh.
e. Pronasi : gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menelungkup.
f. Supinasi : gerak memutar lengan sehingga tangan menengadah.
g. Depresi : gerak menekan ke bawah atau menurunkan.
h. Elevasi : gerak mengangkat ke atas.

6. Kelelahan Otot
Kelelahan otot dapat diakibatkan karena :
a. Habisnya bahan atau zat sebagai sumber energi untuk kontraksi otot seperti glikogen dan sejenisnya.
b. Akumulasi hasil metabolisme karena kontraksi otot, seperti asam laktat.

C. Kelainan dan Gangguan pada Gerak
1. Gangguan pada Rangka
Gangguan pada rangak dapat disebabkan oleh gangguan pada tulang, persendian, kekurangan gizi, ataupun oleh penyakit.
a. Gangguan tulang
Fraktura, yaitu tulang retak atau patah.
Macamnya :
1) Faktura sederhana : jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain di sekitarnya, misalnya organ otot.
2) Fraktura kompleks atau fraktura majemuk : jika tulang yang patah menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa mencuat keluar.
3) Fraktura greenstick : jika retak atau patah tulang tidak sampai memisahkan tulang menjadi dua bagian.
4) Fraktura Comminuted atau remuk : jika tulang retak menjadi beberapa bagian tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.

b. Persendian
1) Dislokasi : gangguan pergeseran sendi dari kedudukan semula karena tulang ligamennya tertarik atau sobek.
2) Terkilir atau keseleo : tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.
3) Ankilosis : persendian tidak dapat digerakkan lagi karena tulangnya menyatu.
4) Artritis atau infeksi sendi : gangguan sendi yang ditandai dengan terjadinya peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami perubahan.

Macam Artritis :
1) Artritis eksudatif : radang getah dalam sendi.
2) Artritis sika : kekurangan cairan sinovial.
3) Gout artritis : gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat. Asam urat yang berlebihan akan diangkut oleh darah dan disimpan di dalam sendi kecil, seperti sendi ruas-ruas jari. Tanda sendi yang mengalami kelebihan asam urat adalah membesarkan sendi.
4) Rheumatik : penyakit kronis pada sendi sehingga sendi membengkak.
5) Osteoartritis : kemunduran sendi karena kartilago menipis dan degenerasi sehigga merangsang pembentukan tulang pada sendi.

c. Gangguan pada ruas-ruas tulang belakang
1) Skoliosis : tulang belakang bengkok ke samping.
2) Kifosis : tulang belakang bengkok ke belakang.
3) Lordosis : tulang belakang bengkok ke depan.

d. Defisiensi dan gangguan fisioloi
1) Rakitis : tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O. Disebabkan karena kekurangan vitamin D.
2) Mikrosefalus : ukuran kepala lebih kecil dibanding ukuran normal. Disebabkan kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang-tulang ttengkorak masa bayi.
3) Osteoporosis : tulang-tulang belakang kurang keras sehingga tulang manusia menjadi rapuh dan mudah patah disebabkan kekurangan hormon estorgen pada masa menopause.
4) Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC tulang, tumor yang mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologik tulang serta peradangan pada jaringan pengikat dan tendon.

2. Gangguan pada Otot
a. Atrofi
Yaitu keadaan dimana otot mengecil sehingga menghilangkan kemampuannya untuk berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena penyakit poliomielitis dan keadaan tertentu misalnya sakit, sehingga seseorang harus istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama. Poliomielitis adalah penyakit karena virus yang merusakkan ssaraf yang mengoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
b. Hipertrofi
Yaitu keadaan otot menjadi lebih besar dan kuat sehingga dilatih secara berlebihan
c. Kejang otot
Yaitu gangguan otot yang terjadi karena melakukan kativitas terus menerus yang pada suatu ketika tak mampu lagi melakukan kontraksi alias kejang, karena telah kehabisan energi atau sering dikenal dengan kram.
d. Kaku leher atau stiff
Yaitu keadaan leher terasa kaku dan sakit jika digerakkan.
e. Tetanus
Yaitu kejang otot yang disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh baksil tetonis
f. Miatema gravis
Yaitu keadaan dimana otot berangsur-angsur menjadi lemah dan menyebabkan kelumpuhan.
g. Distrofi otot
Yaitu penyakit otot kronis sejak kanak-kanak.
h. Hernia Abdominalis
Yaitu sobeknya dinding perut yang lemah, yang mengakibatkan usus melorot kebawah masuk kerongga perut.

PATNER

Blogs Directory

Followers