Monday, May 3, 2010

HISTOLOGI HEWAN

0 komentar
A. Jaringan Hewan
Kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama akan membentuk jaringan.
1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel zigot.

Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi :
a. Hewan diploblastik
Contoh : Coelenterata
b. Hewan triploblastik
Contoh : cacing tanah, siput, Arthropoda, dan Chordata.
Lapisannya, yaitu : ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah), dan entoderm (lapisan dalam).

2. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau permukaan saluran tubuh hewan.

Macam-macam jaringan epitel
a. Berdasarkan fungsi
1. Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat dibawahnya.
2. Epitel kelenjar, untuk sekresi.
a) Kelenjar eksokrin.
b) Kelenjar endokrin
3. Epitel penyerap, untuk penyerapan.
4. Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari luar.
b. Berdasarkan bentuk dan susunan
1. Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk pipih.
2. Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel-sel berbentuk pipih.
3. Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus.
4. Epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris.

3. Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu :
a. Otot polos
Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.

b. Otot lurik
Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada rangka.

c. Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otak tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat becabang-cabang, intinya satu terletak di tengah-tengah.

4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi segala aktifitas tubuh. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat diotak, sum-sum tulang belakan, dan di urat saraf.

Neuron terdiri atas :
a. Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
b. Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti (nukleus) dengan nukleolus di tengahnya.
c. Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neuron memiliki selubung yang terdiri dari selubung myelin dan selubung neurilema.
1. Selubung myelin merupakan selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebagai isolator dan juga berperan sebagai nutritif terhadap neurit.
2. Selubung neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel schwann yang menghasilkan myelin. Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak.
5. Jaringan Penyokong
Sering disebut jaringan ikat, jaringan penguat atau jaringan penunjang.
Fungsi jaringan penyokong adalah :
a. Mengikat atau menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain.
b. Menyokong fungsi organ-organ tertentu.
c. Memberi kekuatan bantuan dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh.
Ada bermacam-macam jaringan ikat antara lain :
a. Jaringan ikat kendur atau longgar.
b. Jaringan ikat padat.
c. Jaringan lemak (adiposum).
d. Jaringan tulang rawan.
e. Jaringan tulang.
f. Jaringan darah.
g. Jaringan limfa dan getah bening.

B. Organ Hewan
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama melaksanakan fungsi tertentu.
Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Organ luar : tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, mata.
2. Organ dalam : hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru.
Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu organ tertentu, memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan fungsi hidup yang beranekaragam.

HISTOLOGI TUMBUHAN

0 komentar
A.Jaringan Tumbuhan
Gabus yang menyusun kulit kayu dan akar tumbuh-tumbuhan yang banyak batang dan kayunya adalah sebuah jaringan. Ia melindungi jlapisan dalam terhadap cedera dan ia menghalangi penguapan yang berlebiihan.
Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu jaringan meristem, dan jaringan permanen.
1. Jaringan Meristem
Padatumbuhan terdapat jaringan yang selalu membelah yaitu jaringan meristem. Berdasarkan cara terbentuknya,jaringan meristem di bedakan menjadi 3, yaitu:
a. Promeristem, sudah ada waktu tumbhan pada masaembrional.
b. Meristem primer, masih bersifat membelah diri, terdapat padatumbuhan dewasa di ujung batang, ujung akar, ijung kuncup.
c. Meristem sekunder, berasl dari meristemprimer.
Menurut letaknya meristem dibedakan menjadi:
a. Meristem apical.
b. Meristem lateral, yaitu cambium vaskuler dan felogen.
c. Meristem interkalar, yaitu pada ruas tumbuhan monokotil.
2. Jaringan Permanen
Sel-sel meristem , baik permann maupun sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanent. Jarngan permanent tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi.
Menurut fungsinya jaringan pemanen dibedakan menjadi:
a. Jaringan epidermis ( jaringan pelindung )



Jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan biji dinamakan jaringhan epidermis.
Ciri-ciri jaringan epidermis:
Bentuk sel seperti balok , biasaniya terdiri dari satu lapisan terletak pada lapisan yang paling luar, tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga ( guard sell ) stomata.
Fungsi epidermis yaitu untuk melindungi jaringan yang lainnya.

b. Jaringan parenkim ( jaringan dasar )




Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dsar.
Ciri-ciri parenkim:
Susunan sel tidak rapat, tidak selalu berkloroflas, trdiri dri sel-sel hidup, banyak vakuola, ukuran sel besar, dinding sel tipis, banyak rongga-rongga antar sel.
Menurut fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1. Parenkim fotositesis,yaitu
2. Parenkim palisade ( jaringan tiang ) dan parenkim bunga karang ) jaringan spons .
3. Parenkim penyimpan bahan makanan.
4. Parenkim penyimpan air
5. Parenki penyimpan udara.
6. Parenkin transportasi.
Menurut bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
1. Parenkim palisade, bentuk memanjang, tegak.
2. Parenkim bunga karang, bentuk seperti bunga karang.
3. Parenkim bintang, bentuk seperti bintang dengan ujung saling berhubungan.
4. Parenkim lipatan, dinding sel melipat ke dalam.
5. c. Jaringan penyokong ( jarinan penunjang )
6. Untuk penunjang tanaman agar dapat berdiri dengan kokoh dan kuat, di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang disebut jaringan penyokong.

7. Jaringan penyokong terdiri dari:

1). Jaringan kolenkim



Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari selulosa dan pectin trutama dibagian sudut-sudutnya. Ini banyak trdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu, merupakan sel hidup.

2) Jaringan skerenkim



Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin ( zat kayu ), sel-selnya sudah mati. Menurut bentuknnnnnya, skerenkimdibedakan menjadi 2 macam yaitu:
• Skelereid (sel batu) yaitu selnya mati,bentuknya bulat, dan bedinding keras sehingga tahan tekanan. Contoh sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa.
• Seabut-serabut skerenkim (serat) yaitu selnya dengan bentuk panjang, umumnya trdapat pada permukaan batang.
• Jaringan pengangkut
Untuk mengangkut hasil fotosinesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air dan garam-garam mineral dai akarke daun, tumbuhan menggunakn jaringan pengangkut. Jaringan ikn terdiri dari:
 Xilem (pembuluh kayu)
Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xylem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan skerenkim kayu,. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral daridalam tanah menuju daun.
 Floem (pembuluh tapis)
Floem disusun oleh ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring,selparenkim,kulit kaya,dan serabut kulit kayu (sel skerenkim). Floem berfungsiuntuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. Xilem dan floem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh angkut..
1. Ikatan pembuluh kolateral, xylem dan floem yang letaknya bersbelahan didalam suatu jari-jari ( xylem dik dlam dan floem di luar).
a. Kolateraltrbuka, antara xylem dan floem terdapat cambium, misal: pada batang tumbuhan dikotil.
b. Kolatral tertutup, antara xylem dan floem tidak terdapat cambium. Misalnya pada tumbuhan monokotil.

2. Ikatan pembuluh bikolateral, xylem diapit floem terletak paa radius yang sama.
3. Ikatan pembuluh radial, xylem dan floem letaknya bersebelahan, tetapi tidak berada pada jari-jari yang sama, misalnya pada akar.
4. Ikatan pembuluh konsentris, xylem dan floem berbentuk cincin silindris.
a) Amfikribal, letak xylem di tengah dan dikelilingi oleh floem.
b) Amfipasal, letak flem di tengah dan dikelilingi oleh xylem.

B. Organ Tumbuhan
Organ pada tumbuhan terdi dari, akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji.
1. Akar
a. Fungsi Akar
 Menyerap air dan har atanah.
 Memperkukuh berdirinya batang.
 Menyimpan cadang makanan.
 Alat perkembang biakan vegetatif.
 Tempat melekatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau subtract tempatnya.
b. Sistem Perakaran
 Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar, besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. Perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil.
 Sistem perakaran serabut, terdiri dari sejumlah akat kecil, ramping yang kesemuaannya memiliki ukuran yang sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer, membentuk cabang sebanyak-banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer mengecil,tipe perakaran terdapat pada tanaman monokotil.
 Sisitem perakaran adfentif, merupakan akar yang tumbuh disetiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Contoh akar yang keluar dari akar umbi batang, akar yang keluar dai batang (cangkokan).


C. Struktur Akar
Struktur dari luar ke dalam:
1. Epidermis
Terdiri dari selapis sel dan tersusun rapat tanpa rongga antar sel. Sel ini berdinding tipis. Sel- sel epidermis yang sdekat ujung akarmempunyai beberapa bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan. Epidermis berfungsi untuk pelindung dan penerus air kebagian dalam akar.
2. KorteksTerdiri atas beberapa lapis sel berdinding tipis dan tidak banyak ruangantarsel yang berguna untuk pertukaran zat, juga sebagaitempat cadang makana.
3. Endodermis, yaitu terdiri atas selapis sel, kebanyakan sel-sel ini berdinding tebaldengan berlapiskan zat gabus. Endodermis mengatur masuk keluarnya bahan ked an dari akar.
4. Stele (silinder pusat), yaitu terdiri dari perisikel, xylem, floem. Stele terletak di sebelah dalam endodermis. Pada akar monokotil antara xylem dan floem tidak terdapat cambium, pada akar dikotil antara xylem dan floem tidak terdapat cambium, dan letaknya berselang-seling menurut arah jari-jari. Lapisan paling tepi dari silinder paling pusat disebut perisikel atau perikambium.
Golongan tumbuhan Ciri khas
 Bryophyta (lumut)
 Pterhydaphyta (paku)
 Gimnospermae (berbiji terbuka)
 Angiospermae (berbiji tertutup)
a. Monokotill (berkeping satu)
b. Dikotil (berkeping dua)  Akar berupa rizoid
 Akarnya serabut, xylem dan floem bertipe konsertris (xylem berada di tengah dikelilingi oleh floem)
 Akarnya tunnggang
a. Akarnya serabut,
b. mempunyai perisikel dan endodermis, tapi tidak
berkambium
c. Akarnya tunggang
Mempunyai endodermis,
perisikel, dan cambium.

d. Batang
1. Fungsi Batang
a. Alat transportasi zat makana dariakar ke daun, dan hasil asimilasi dsri daun keseluruh bagian tubuh.
b. Alat perkembang biakan vegetatif.
c. Menyimpan cadangan makanan.
d. Tempat tumbuhnya daun, cabang dan bunga.
2. Struktur Batang
1. Epidermis
Terdiri atas slapis sel yang tersusun rapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Yang bagian luar dilapisi kutikula. Pada batang terjadi pertumbuhan sekunder, epidermis akan pecah dan terbentuk lpisan gabusyang sering pecah pula membentuk lentise.



2. Korteks
Sel-selnya tidak tersusun rapat, banyak ruang antar sel yang penting untuk pertukaran gas.
3. Endodermis
Tersusun atas selapis sel mempunyai bentuk khasdan angiuspermae sel-sel endodermis mengandung banyak tepung yang disebut saring tepung.
4. Stele (selinder pusat)
Di dalam stele terdapatjaringan partikel empelur, dan pembuluh angkut.ssss
Ciri khas akar pada berbagai golongan tumbuhan
Golongan tumbuhan Ciri khas
 Bryophyta (lumut)
 Pterydophyta (paku)
 Gimnospermae (berbiji terbuka)
 Angiospermae (berbiji tertutup)
a. Monokotil (berkeping satu)
b. Dikotil (berkeping dua)  Tidak memiliki xylem dan floem
 Umumnya tidak mempunyai endodermis
 Berkambiu dan dan tidak mempunyai endodermis
a. Tidak bekambium mempunyai endodermis dan perisikel
b. Berkambium dan mempunyai endodermis perikel

B. Daun
3. Fungsi Daun
1. Tempat berlangsungnya fotosintesis.
2. Tempat menyimpan bahan makana.
3. Pada tumbuhan tertentu sebagai alat perkembangan vegeatif.
4. Alat evaporasi (penguapan).
5. Respirasi melalui (stomata).
6. Menyerap energi matahari.
4. Struktur Daun
Struktur anatomi daun adalah sebagai berikut:
1. Epidermis dau tertutup oleh lapisan kutikula yang berfungsi ntuk mencegah terjadinya penguaan yang terlalu besar. Pada epidermis terdapat stomata berfungsi untuk pertukaran gas.
2. Msofel terdiri dari jaringan palisade yang mempuyai banyak kloroflas dan jaringan bunga karang
3. Ikatan pembuluh daun membentuk tulang daun, yang terdiri atas xylem dan floem. Ikatan pembuluh akan berakhir di ujung daun berupa celah kecil yang disebut hidatoda.
Golongan tumbuhan Ciri khusus
 Brophyta (lumut)
 Pterydophyta (paku




 Gimnospermae (berbiji terbuka)
 Angiospermae (Berbiji tertutup)
a. Monokotil (berkeping satu)
b. Dikotil (berkeping satu)  Berkloroflas
 Ada 4 jenis daun, yaitu:
1. Mikrofil= baun berukuran kecil
2. Makrofil= daun berukuran besar
3. Tropofil= daun untuk fotosintsis
4. Sporofil= daun penghasil spora
 Daun lancip seperti jarum dan berukuran kecil-kecil
a. Berbentuk vita, dengan susunan tulang-tulang daun sejajar.
b. Susunan tulang-tulang daun menyirip atau menjari
Ciri khas daun pada berbagai golongan tumbuhan

4. Bunga
a. Fungsi Bunga
Yaitu sebagai alat pembetuk sel kelamin dan hisan.
b. Pembagian bunga
1. Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki perhiasan bunga dan alat pembiak.
a. Perhiasan bunga terdiri dari: Periantum yang terdiri dari : calyx (kelopak bunga), corolla (mahkota bunga). Perigonium yaitu bunga yang memiliki calyx dan corolladengan warna yang sama.
b. Alat pembiakan , terdiri dari:
 Pistilim (putik) alat pembiak betina, kaena membentuk ovum.
 Stamen (benang sari) alat pembiak jantan, karena menghasilkan sperma.
2. Bunga tidak lenkap adalah bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga atau pembiakan, dibedakan menjdi:
a. Bunga telanjang yaitu bunga yang tidak memiliki perhiasan bunga.
b. Bunga mandul yaitu bunga yang tidak memiliki alat pembiakan.
Berdasarka kelengkapan alat pembiakan, bunga dibagi menjadi:
1. Bunga biseksua: bunga hermafrodit/bunga sempurna:bunga yang memiliki benang sari dan putik.
2. Bunga unuseksual: bunga yang mempunyai benang sari saja atau mempunyai putik saja.
Dibagi menjadi:
a. Brumah satu (monoesius) bunga jantan dan bunga betinatrdapat pada satu tumbuhan.
b. Berumah dua (dioesius) bunga jantan dan bunga betina tidak terdapat dalam satu tumbuhan.
3. Bunga jantan: bunga yang hanya mempunyai benang sari saja.
4. Bunga betina:bunga yang hanya mempunyai putik saja.

5. Buah
Melekatnya serbuk sari dari atas kepala putik, penyerbukan Pembuhan, bakal buah dan biji berkembang menjadi buah. Biji yang mengandung embrio/ lembaga berfungsi sebagai alatperkembangbiakan bagi tumbuhan.
Macam-macam buah adalah:
a. Buah tunggal:buah yang hanya dibentuk hanya satu bakal buah, contoh buah mangga dan papaya.
b. Buah agregat: bah yang dibentuk oleh banyak bakal buahdari satu bunga, contoh:buah murbai.Buah majmuk (buah brganda): buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah oleh banyak bunga, contoh:buah nanas, nangka dan keluih.
C. Teknlologi Kultur Jaringan
1. Sifat Totipotensi pada Tumbuhan
Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang sempurna bila diletakkan pada lingkungan yang sesuai. Kemampuann semacam itu dinamakan totipotensi. Dengan ini dikembangkan sebagai dasar dalam pengembangan tumbuhan secara invitro atau kultur jaringan.
Menurut Suryowinoto (1991) kultur berarti budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama karma itu kultur jaringan berartimembudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat yang sama seperti induknya.Sedangkan budidaya tanaman yang diletakkan dalam suatu wadah (container) atau botol-botol dengan media khusus dan alat-alat serba steri dinamakan invitro. Tanaman rekayasa reproduksi melalui kultur jaringan umumnyatanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti anggerek, karet, cooklat, dan kopi.

2. Beberapa Teknik Kultur Jaringan
a. Meristem cultur, bidi daya dengan jaringan menggunakan eksperiman dari jaringan muda atau meristem.
b. Pollen culturelanther culture,menggunaikan eksplan dari pollen atau benang sari.
c. Protoplas culture, menggunkan eksplan dari protoplasma.
d. Cloroplascultur, menggunakan kloroplas untuk keperluan diiusprotolas.
e. Somatic cross, bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil mempunyai sifat baru.
3. Manfaaat teknik Kultur Jaringan
a. Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat dan kualitas sama dengan induknya.
b. Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit.
c. Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam satu species lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan.
d. Melestarikan tanaman yang hamper punah.
e. Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman.

Thursday, April 29, 2010

0 komentar
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Tujuan
- Mengamati gejala fisika (imbibisi, adsorpsi, dan difusi) yang penting pada tumbuhan.


METODE PENELITIAN

A. Bahan dan Alat
1. Bahan : kacang hijau, kacang kedelai, biji jagung, aquades, methylen blue, kertas saring, pasir kasar, pasir halus, sukrosa 0,5%, NaCl 0,5%.

2. Alat : Tabung reaksi, petridish, beaker glass, pengaduk, lemari es, penggaris, alumunium foil.


B. Cara Kerja

Praktikum ke-1 : Imbibisi
- Siapkan 2 set tabung reaksi masing-masing terdiri atas 3 tabung, kemudian masukkan 5 gram kacang hijau, kedelai dan jagung ke dalam tiap-tiap tabung dan beri tanda.
- Tambahkan air 15 ml, tandai permukaan air dan permukaan biji lalu catat waktu selesainya persiapan ini.
- Tutup tabung reaksi dengan alumunium foil. Satu set tabung reaksi disimpan pada suhu kamar, sedangkan set yang lain di ruangan bersuhu dingin (4 derajat C), biarkan selama 20 jam.
- Amati tanda permukaan air, permukaan biji dan banyaknya air yang tersisa.
- Hitung jumlah air yang terserap/menit. Hasil perhitungan ini menunjukkan kecepatan imbibisi.
- Catatlah datamu dalam sebuah tabel.


Praktikum ke-2 : ADSORPSI

- Siapkan 2 tabung reaksi, masukkan 10 gram pasir halus dan pasir kasar ke dalam masing-masing tabuh dan berilah tanda.
- Tambahkan 15 ml methylen blue ke dalam setiap tabung, kocok hingga rata selama 10 menit.
- Biarkan beberapa saat sampai partikel-partikel pasir mengendap.
- Bandingkan intensitas warna air di atas pasir kasar dan halus.
- Catatlah datamu ke dalam sebuah tabel.

Tuesday, April 27, 2010

SEL

0 komentar
A. Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan

Sel sebagai unit terkecil mahkluk hidup, berarti di dalam sel terdapat bagian – bagian yang berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel. Sel berukuran kecil yang menyusun tubuh suatu makhluk hidup.
Pengetahuan tentang sel telah dimulai sejak abad ke-17 dimana pada waktu itu Robert Hooke (1653-1703) dari Inggris seorang pedagang kaca berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda – benda yang sangat kecil. Alat itu kemudian dikenal dengan nama mikroskop.
Dengan alat itu Robert Hooke dapat melihat bagian – bagian dari irisan kulit kayu yang mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan itu berupa petak – petak segi empat yang ditengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang berarti petak atau ruang.
Pada tahun 1839-1939, dua orang ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwan dan Mathias Jacob Schleiden, masing – masing bekerja sendiri – sendiri, mengajukan teori sel baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup, dari yang sederhana sampai yang paling komplek, hampir sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa sel – sel ini memainkan peranan penting dalam semua kegiatan kehidupan.

Ukuran dan Bentuk Sel
Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada uvum manusia mempunyai diameter 100 mikron, erytrosit 1 mikron, dan virus 0,1 mikron dan dan sel – sel lain berkisar 0,4 mikron sampai 10 mikron.
Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukkan variasi yang bermacam – macam. Pada umumnya bentuk sel pada tumbuhan adalah segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel – sel epidermis, sel – sel parenkim. Disamping itu pada bagian kayu sel – selnya berbentuk serabut (sklerenkim) dan bulat (kolenkim). Bentuk sel pada hewan dan manusia juga bermacam – macam, terutama sel – sel jaringan kulit tepi, kita kenal antara lain:
1. Selapis sel bulat pipih disebut sel squamosa simplek.
2. Sel bulat pipih berlapis disebut squamosa komplek.
3. Sel berbentuk kubus disebut kuboid.
4. Sel berbentuk segi empat disebut kolumner.

B. Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan
Perbedaan struktur sel tumbuhan dan hewan dapat dilihat dari tabel.
No. Perbedaan Sel Tumbuhan
1. Dinding sel Ada, dinding sel kuat dan mengalami penebalan terdiri dari selulosa (serat kayu) Tidak ada membran plasma tipis dan lentur serta tidak mengalami penebalan
2. Membran Plasma Ada Ada
3. Sitoplasma Ada Ada
4. Mitokondria Ada Ada
5. Lisosom Tidak ada Ada
6. Ribosom Ada Ada
7. Badan Golgi Ada Ada
8. Sentrosom Tidak ada ( Kecuali pad atumbuhan tingkat rendah). Ada
9. Plastida Ada Tidak ada
10 Mikrotubulus Tidak ada Ada
11. Vakuola Ada (besar) Tidak ada, Kecuali pada protozoa
12. Retikulum Endoplasma Ada Ada
13. Nukleus Ada Ada




GAMBAR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
C. Membran Plasma dan Organel
Secara struktural maupun fungsional sel terdiri atas membran plasma, sitoplasma, nukleus, dan organel – organel lainnya.
1. MembranPlasma
Membran plasma adalah suatu selaput yang membungkus mass protoplasma. Sedangkan protoplasma yang mengelilingi nukleus disebut sitoplasma. Komponen penyusun dasar protoplasma adalah air (H2O) yang jumlahnya berkisar antara 70 – 90 % dari berat individu, terdapatnya dalam bentuk bebas atau terikat. ( Bambang H, 1988:26)
2. Organela – organela sel
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Merupakan organela yang terdpat didalam sitoplasma. Fungsinya selain seba-
gai tempat melekatnya ribosom, juga berfungsi memperkaya senyawa protein
hasil sintesis ribosom, juga berfungsi untuk melekat dipermukaan membran-
nya. Serta transpor zat dalam sel.
b. Ribosom
Selain menempel pada RE, Ribosom juga terletak didalam sitoplasma. Ribo-
som adalah massa berbutir – butir yang berhubungan dengan RE. Ribosom
mengandung ARN dan sebagai tempat sintesis protein.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah struktur – struk kecil yang tersusun dari protein dan lipida
yang membentuk suatu gel yang stabil dan keras. Mitokondria berbentuk lon-
jong dengan dua lapis membran, dimana membran dalam membentuk lipatan.
Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi karena terlibat dalam proses
Respirasi sel.
d. Badan Golgi
Badan golgi terdiri dari suatu jringan tak teratur dari benda – benda seperti ba-
tang, bulat, atau berbutir – butir pada sel – sel hewan, sering terpusat disekitar
nukleus. Badan golgi mempunyai fungsi untuk ekskresi sel, pembentukan din-
ding sel, dan pembentukan lisosom.
e. Nukleus
Suatu struktur relatif besar yang berbentuk bulat, bulat telur, atau tak teratur
dan dikelilingi oleh sitoplasma sel.
f. Lisosom
Lisosom adalah benda seperti vakuola yang mensekresikan enzim – enzim un-
tuk mencernakan bahan makanan demikian juga pada kematian sebuah sel, li-
sosom melepaskan zat – zat yang menghancurkan “bangkai” sel ini. Fungsi
nya sebagai organ pencerna intraseluler.
g. Sentrosom
Sentrosom adalah suatu daerah yang agak padat didlam protoplasma, terletak
didekat intisel. Fungsi memegang peranan penting dalam pembelahan sel.
h. Plastida
Plastida merupakan benda – benda dengan bermacam – macam bentuk yang di
temukan di dalam sel-sel tumbuhan tersusun dari lipida dan protein. Plastida
mensitesis lemak, protein dan pati.
i. Mikrotubulus
adalah pipa-pipa yang panjang yang halus dan panjang yang telah ditemukan
pada berbagai jenis sel, baik tumbuh – tumbuhan maupun hewan. Fungsinya
untuk mempertahankan bentuk sel hewandan mengarahkan gerakan komponen
- komponen sel, selain itu juga membantu dalam pembelahan sel mitosis.
j. Vakuola
Vakuola lebih sering ditemukan pada sel – sel tumbuhan dari pada sel hewan.
Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan, sekresi sel, dan
zat – zat buangan.
k. Dinding sel
Dinding sel merupakan struktur tebal yang terletak dibagian terluas sel yang
hanya dijumpai pada sel tumbuhan. Fungsi sebagai pelindung berbagai kom-
ponen di dalam sel sekaligus sebagai pemberi bentuk sel.
D. Mekanisme Transpor pada Membran
Gerakan zat melalui mmbran dibagi menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak menggunkan energi dan gerakan pasif yang menggunakan energi.
Yang termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedangkan yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan moelekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesaman konentrasi.

2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan moelekul air melalui selaput semipermeabel dari lautan yang hipotonis (kepekaan rendah) kelarutan hipertonis (kepekaan tinggi).
3. Transpor Aktif
Perpindahan zat melalui membran selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ketempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pad aorganisme bersel satu sepeti amoeba dan paramecium dan sel – sel tertentu dari tubuh vertebrata misalnya sel darah putih. Proses memasukan zat – zat padat atau tetes – tetes cairan melalui membran sel disebut endositosis. Sedangkan proses pengeluaran zat – zat padat atau tetes cairan melalui membran sel disebut eksositosis.

Monday, April 19, 2010

Mata kuliah Struktur Hewan : Sistem Respirasi

0 komentar
Fungsi Respirasi :

Pertukaran O2 dan CO2 antara organisme dengan lingkungan.

Fase Respirasi :

1) Respirasi External yaitu pertukaran gas (O2 dan CO2) antara darah dengan lingkungan.

2) Respirasi Internal yaitu pertukaran gas antara darah dengan sel/jaringan tubuh, pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida.


Syarat Organ Respirasi :

1) Tipis->difusi mudah
2) Permukaan membrane selalu basah
3) Vascularisasi harus baik -> sirkulasi lancar
4) Adanya kontak dengan lingkungan.


Organ Respirasi pada Vertebrata :

1) Kulit
2) Insang
3) Pulmo (Paru-paru)



Ikan
+ organ respirasi berupa insang.
+ Organ respirasi tambahahan berupa labyrint dan pnematocyst.
+ Insang merupakan bangunan seperti sisir (filament insang) yang kaya pembuluh darah.
+ Fungsi Pneumatocyst yaitu sebagai organ respirasi tambahan, sebagai organ hidrostatik (keseimbangan) dan sebagai organ untuk menghasilkan/menerima suara (kontraksi otot-otot/vibrasi -> suara).
+ Proses respirasi pada ikan : udara luar bersama air -> cavum oris -> insang (pertukaran gas) -> 02 dibawa ke seluruh tubuh bersama aliran darah, Co2 keluar.


Sistem Respirasi pada Vertebrata darat

* Organ respirasi berupa pulmo (paru-paru).
* Struktur bervariasi.
* Sistem respirasi dibagi menjadi 2 bagian :
1) Bagian konduksi yaitu rongga hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus primer-sekunder-tersier, bronchiolus besar, bronkiolus terminalis.

2) Bagian Respirasi yaitu meliputi bronkiolus respiratious, ductus alveolaris, alveolus (merupakan satuan struktural paru).


Bagian konduksi :
* Fungsi :
(1) Menyediakan sarana mengalirnya udara masuk dan keluar dari paru-paru.Dilengkapi tulang rawan (mencegah kolaps), serat elastin dan kolagen (fleksibel), dan otot polos (mengatur aliran udara).
(2) Menyiapkan udara yang masuk. Dilapisi epitel respirasi khusus, kelenjar mukosa dan submukosa, jaringan vascular.
* Udara masuk -> vibrisae menyaring partikel besar -> di fosa nasal, lapisan mucus menyaring partikel halus dan gas-gas tertentu.
* Mucus dan secret serosa berfungsi melembabkan udara.
* Jaringan vascular -> menghangatkan.
* Sel-sel respirasi : sel silindris bersilia, sel goblet menghasilkan mucus, sel sikat (brush cel), sel basal, sel granul kecil.
* Bagian konduksi -> bagian respirasi.
* Epitel kolumner berlapis semu bersilia(-> pipih), sel goblet, tulang rawan <<(dari bentuk C ke bentuk pipih).
* Otot polos dan serabut elastin>>.


Bagian Respirasi :

* Fungsi : untuk pertukaran gas dari dan keluar darah. Meliputi bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris, alveolus.



AMPHIBI

1. Laryng
- Sangat sederhana disusun oleh sepasang kartilago : arythenoid (elips) dan crichoidea (Y/U).
- Fungsi : memasukkan dan mengeluarkan udara, menghasilkan suara (pada Anura jantan terdapat vocal cord untuk resonasi).

2. Trachea
- Tidak berkembang dengan baik, pendek sepanjang leher (4-5cm).
- Epitel bersilia.

3. Bronchus
- Sangat pendek

4. Pulmo (Paru-paru)
- Letak di rongga pleuroperitonium.
- Sangat sederhana (pada Anura membulat, pada Urodela memanjang) -> saccus berdinding tipis dan licin, sedikit penonjolan ke arah dalam untuk menambah luas permukaan respirasi.

PATNER

Blogs Directory

Followers