1.Definisi jenuh
Secara harfiah, arti jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun. Selain itu, jenuh juga dapat berarti jemu atau bosan. Dalam belajar, disamping siswa sering mengalami kelupaan, ia juga terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar yang dalam bahasa psikologi lazim disebut learning plateau atau plateau (baca: pletou) saja. Peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang siswa yang sedang dalam proses belajar (kejenuhan belajar) dapat membuat siswa tersebut merasa telah memubazirkan usahanya.
Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil (Reber, 1988). Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu saja, misalnya seminggu. Namun tidak sedikit siswa yang mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu berkali-kali dalam satu periode belajar tertentu.
Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru, sehingga kemajuan belajarnya seakan-akan “jalan di tempat”. Apabila kemajuan belajar yang jalan ditempat ini kita gambarkan dalam bentuk kurva, yang akan tampak adalah garis mendatar yang lazim disebut plateau. Kejenuhan belajar dapat melanda seorang siswa yang kehilangan motivasi dan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum sampai pada tingkat keterampilan berikutnya.
2.Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Kejenuhan Belajar
Kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan tetentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat keterampilan berikutnya (Chaplin, 1972). Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya karena bosan (boring) dan keletihan (fatigue). Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum badalah keletihan yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi penyebab munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.
Menurut Cross (1974) dalam bukunya The Psychology of Learning, keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam yakni: 1) keletihan indera siswa; 2) keletihan fisik siswa; 3) keletihan mental siswa. Keletihan fisik dan keletihan indera dalam hal ini mata dan telinga pada umumnya dapat dikurangi atau dihilangkan lebih mudah setelah siswa beristirahat cukup terutama tidur nyenyak dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang cukup bergizi. Sebaliknya, keletihan mental tak dapat diatasi dengan cara yang sederhana cara mengatasi keletihan-keletihan lainnya. Itulah sebabnya, keletihan mental dipandang sebagai faktor utama penyebab munculnya kejenuhan belajar.
Apakah yang menyebabkan siswa mengalami keletihan mental (mental fatigue)? Sedikitnya ada empat faktor penyebab keletihan mental siswa yakni:
1) karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh keletihan itu sendiri;
2) karena kecemasan siswa terhadap standar/patokan keberhasilan bidang-bidang studi tertentu yang dianggap terlalu tinggi terutama ketika siswa tersebust sedang merasa bosan mempelajari bidang-bidang studi tadi;
3) karena siswa berada di tengah-tengah situasi kompetitif yang ketat dan menuntut lebih banyak kerja intelek yang berat;
Selanjutnya, keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belejar itu lazimnya dapat diatasi dengan menggunakan kiat-kiat antara lain sebagai berikut:
1) melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup banyak;
2) pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat;
3) pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada disebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar;
4) memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya;
Blog Archive
-
▼
2010
(408)
-
▼
January
(65)
- KELAS CHONDRICHTHYES
- KELAS AGNATHA
- PERBEDAAN ANTARA SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
- INTI SEL (NUKLEUS)
- MEMBRAN SEL
- SITOPLASMA
- SEJARAH SEL
- VIRUS POLIOMYELITIS
- VIRUS INFLUENZA
- VIRUS VARICELLA
- VIRUS RABIES
- VIRUS RUBELLA
- VIRUS HEPATITIS
- VIRUS EBOLA
- Nama-nama Latin
- Nama-nama Latin
- Nama-Nama Latin
- Sejarah Internet dan Perkembangan Internet
- HISTORY OF SCIENCE
- FILUM ARTHROPODA
- LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN TENTANG JENIS-JENIS ALG...
- JEMBATAN SURAMADU
- TEMBOK BESAR CINA (THE GREAT WALL)
- MENERA EIFFEL
- MONAS
- Candi Mendut
- CANDI PRAMBANAN
- SEJARAH CANDI BOROBUDUR
- FILUM ANNELIDA
- FILUM NEMATHELMINTHES
- FILUM PLATYHELMINTHES
- Bambang PamungkasTempat lahir : Salatiga, Jawa Ten...
- Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 F...
- INDONESIAN
- Persiapan Tuan Rumah Piala Dunia 2010|Football new...
- SOCCER
- PTERYDOPHYTA
- Krakatau
- Otak Tikus Penyembuh Alzheimer
- Mengapa Kita Menguap ?
- LUPA DAN KEJENUHAN DALAM BELAJAR
- INDIVIDU
- PERASAAN
- MOTIVASI
- MOTIV
- INTELIGENSI DAN CIRI-CIRI INTELIGENSI
- BERPIKIR
- SUGESTI
- PERHATIAN
- SIKAP DAN PERILAKU INDIVIDU
- HEREDITAS DAN INTERAKSI
- HEREDITAS
- PISIKOLOGI PENDIDIKAN
- Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan eko...
- BRYOPHYTA
- PRINSIP MENYINGKIRKAN SAINGAN
- JAMUR (FUNGI)
- ROBOT VS WORKERS
- EDUCATIONAL TECHNOLOGY
- SCHOOL AND EDUCATION
- KATA-KATA MUTIARA
- KONDISI JALAN DI TANJUNG BINTANG
- Protista Mirip Tumbuhan (Algae)
- Protista Mirip Jamur
- Protista Menyerupai Hewan (Protozoa)
-
▼
January
(65)
Thursday, January 7, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment