Monday, October 7, 2013

Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
  • Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
  • Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
  • Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.





AWAN
Awan tidak sama jenisnya dan selalu berubah bentuk. Awan bergantung pada ketinggian dan suhunya.
Awan dibedakan menurut bentuk dan tingginya. Ada 4 kumpulan yang utama,yaitu awan rendah, awan sederhana tinggi, awan tinggi dan awan yang tinggi keatas.
1. Awan Rendah
- terdiri dari awan Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus.
- terletak kurang daripada 3000 meter dari muka bumi.
- Awan Stratokumulus kelihatan kasar.
- Awan Nimbostratus gelap dan mempunyai lapisan-lapisan jelas dan dikenali juga sebagai awan hujan
- Awan Stratus sangat rendah, tebal dan berwarna kelabu.

2. Awan Sederhana Tinggi
- tediri dari awan Altokumulus dan Altostratus.
- letaknya antara 3000 hingga 6000 meter dari muka bumi
- Awan Altokumulus berkepul-kepul, tidak rata dan berlapis.Awan itu menandakan keadaan cuaca yang baik.
- Awan Altostratus lebih padat, berwarna kelabu dan kelihatan seperti air.

3. Awan Tinggi
- terdiri dari awan Sirus, Sirokumulus dan Sirostratus
- Awan Sirus kelihatan seperti kapas tipis dan awan ini menunjukkan cuaca agak cerah.
- Awan Sirokumulus kelihatan seperti sisik ikan.
- Awan Sirostratus ialah awan putih yang tipis

4. Awan yang Tinggi ke Atas
- terdiri dari awan Kumulus dan awan Kumulonimbus.
- letaknya kira-kira 6000 hingga 9000 meter dari muka bumi.
- Awan Kumulus terbentuk kelompok-kelompok bulat
- Awan Kumulonimbus berbentuk kelompok-kelompok besar. Kelompok-kelompok yang berwarna putih dan hitam ini mempunyai bentuk dan rupa yang beranekaragam. Awan membawa hujan yang disertai dengan kilat dan petir.




No comments:

Post a Comment