A. Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan
Sel sebagai unit terkecil mahkluk hidup, berarti di dalam sel terdapat bagian – bagian yang berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel. Sel berukuran kecil yang menyusun tubuh suatu makhluk hidup.
Pengetahuan tentang sel telah dimulai sejak abad ke-17 dimana pada waktu itu Robert Hooke (1653-1703) dari Inggris seorang pedagang kaca berhasil membuat sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda – benda yang sangat kecil. Alat itu kemudian dikenal dengan nama mikroskop.
Dengan alat itu Robert Hooke dapat melihat bagian – bagian dari irisan kulit kayu yang mati dan sangat kecil. Hasil pengamatan itu berupa petak – petak segi empat yang ditengahnya kosong. Benda tersebut disebut sel yang berarti petak atau ruang.
Pada tahun 1839-1939, dua orang ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwan dan Mathias Jacob Schleiden, masing – masing bekerja sendiri – sendiri, mengajukan teori sel baru dan revolusioner. Mereka menganggap bahwa makhluk hidup, dari yang sederhana sampai yang paling komplek, hampir sepenuhnya tersusun dari sel dan bahwa sel – sel ini memainkan peranan penting dalam semua kegiatan kehidupan.
Ukuran dan Bentuk Sel
Sel mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Umumnya ukuran sel adalah mikroskopis. Sebagai contoh pada uvum manusia mempunyai diameter 100 mikron, erytrosit 1 mikron, dan virus 0,1 mikron dan dan sel – sel lain berkisar 0,4 mikron sampai 10 mikron.
Sesuai dengan fungsinya maka bentuk sel itu menunjukkan variasi yang bermacam – macam. Pada umumnya bentuk sel pada tumbuhan adalah segi empat memanjang atau segi enam, misalnya sel – sel epidermis, sel – sel parenkim. Disamping itu pada bagian kayu sel – selnya berbentuk serabut (sklerenkim) dan bulat (kolenkim). Bentuk sel pada hewan dan manusia juga bermacam – macam, terutama sel – sel jaringan kulit tepi, kita kenal antara lain:
1. Selapis sel bulat pipih disebut sel squamosa simplek.
2. Sel bulat pipih berlapis disebut squamosa komplek.
3. Sel berbentuk kubus disebut kuboid.
4. Sel berbentuk segi empat disebut kolumner.
B. Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan
Perbedaan struktur sel tumbuhan dan hewan dapat dilihat dari tabel.
No. Perbedaan Sel Tumbuhan
1. Dinding sel Ada, dinding sel kuat dan mengalami penebalan terdiri dari selulosa (serat kayu) Tidak ada membran plasma tipis dan lentur serta tidak mengalami penebalan
2. Membran Plasma Ada Ada
3. Sitoplasma Ada Ada
4. Mitokondria Ada Ada
5. Lisosom Tidak ada Ada
6. Ribosom Ada Ada
7. Badan Golgi Ada Ada
8. Sentrosom Tidak ada ( Kecuali pad atumbuhan tingkat rendah). Ada
9. Plastida Ada Tidak ada
10 Mikrotubulus Tidak ada Ada
11. Vakuola Ada (besar) Tidak ada, Kecuali pada protozoa
12. Retikulum Endoplasma Ada Ada
13. Nukleus Ada Ada
GAMBAR SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
C. Membran Plasma dan Organel
Secara struktural maupun fungsional sel terdiri atas membran plasma, sitoplasma, nukleus, dan organel – organel lainnya.
1. MembranPlasma
Membran plasma adalah suatu selaput yang membungkus mass protoplasma. Sedangkan protoplasma yang mengelilingi nukleus disebut sitoplasma. Komponen penyusun dasar protoplasma adalah air (H2O) yang jumlahnya berkisar antara 70 – 90 % dari berat individu, terdapatnya dalam bentuk bebas atau terikat. ( Bambang H, 1988:26)
2. Organela – organela sel
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Merupakan organela yang terdpat didalam sitoplasma. Fungsinya selain seba-
gai tempat melekatnya ribosom, juga berfungsi memperkaya senyawa protein
hasil sintesis ribosom, juga berfungsi untuk melekat dipermukaan membran-
nya. Serta transpor zat dalam sel.
b. Ribosom
Selain menempel pada RE, Ribosom juga terletak didalam sitoplasma. Ribo-
som adalah massa berbutir – butir yang berhubungan dengan RE. Ribosom
mengandung ARN dan sebagai tempat sintesis protein.
c. Mitokondria
Mitokondria adalah struktur – struk kecil yang tersusun dari protein dan lipida
yang membentuk suatu gel yang stabil dan keras. Mitokondria berbentuk lon-
jong dengan dua lapis membran, dimana membran dalam membentuk lipatan.
Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi karena terlibat dalam proses
Respirasi sel.
d. Badan Golgi
Badan golgi terdiri dari suatu jringan tak teratur dari benda – benda seperti ba-
tang, bulat, atau berbutir – butir pada sel – sel hewan, sering terpusat disekitar
nukleus. Badan golgi mempunyai fungsi untuk ekskresi sel, pembentukan din-
ding sel, dan pembentukan lisosom.
e. Nukleus
Suatu struktur relatif besar yang berbentuk bulat, bulat telur, atau tak teratur
dan dikelilingi oleh sitoplasma sel.
f. Lisosom
Lisosom adalah benda seperti vakuola yang mensekresikan enzim – enzim un-
tuk mencernakan bahan makanan demikian juga pada kematian sebuah sel, li-
sosom melepaskan zat – zat yang menghancurkan “bangkai” sel ini. Fungsi
nya sebagai organ pencerna intraseluler.
g. Sentrosom
Sentrosom adalah suatu daerah yang agak padat didlam protoplasma, terletak
didekat intisel. Fungsi memegang peranan penting dalam pembelahan sel.
h. Plastida
Plastida merupakan benda – benda dengan bermacam – macam bentuk yang di
temukan di dalam sel-sel tumbuhan tersusun dari lipida dan protein. Plastida
mensitesis lemak, protein dan pati.
i. Mikrotubulus
adalah pipa-pipa yang panjang yang halus dan panjang yang telah ditemukan
pada berbagai jenis sel, baik tumbuh – tumbuhan maupun hewan. Fungsinya
untuk mempertahankan bentuk sel hewandan mengarahkan gerakan komponen
- komponen sel, selain itu juga membantu dalam pembelahan sel mitosis.
j. Vakuola
Vakuola lebih sering ditemukan pada sel – sel tumbuhan dari pada sel hewan.
Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan, sekresi sel, dan
zat – zat buangan.
k. Dinding sel
Dinding sel merupakan struktur tebal yang terletak dibagian terluas sel yang
hanya dijumpai pada sel tumbuhan. Fungsi sebagai pelindung berbagai kom-
ponen di dalam sel sekaligus sebagai pemberi bentuk sel.
D. Mekanisme Transpor pada Membran
Gerakan zat melalui mmbran dibagi menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak menggunkan energi dan gerakan pasif yang menggunakan energi.
Yang termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedangkan yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
1. Difusi
Difusi adalah peristiwa perpindahan moelekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ketempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesaman konentrasi.
2. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan moelekul air melalui selaput semipermeabel dari lautan yang hipotonis (kepekaan rendah) kelarutan hipertonis (kepekaan tinggi).
3. Transpor Aktif
Perpindahan zat melalui membran selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ketempat yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pad aorganisme bersel satu sepeti amoeba dan paramecium dan sel – sel tertentu dari tubuh vertebrata misalnya sel darah putih. Proses memasukan zat – zat padat atau tetes – tetes cairan melalui membran sel disebut endositosis. Sedangkan proses pengeluaran zat – zat padat atau tetes cairan melalui membran sel disebut eksositosis.
Blog Archive
-
▼
2010
(408)
-
▼
April
(11)
- PENDAHULUAN1. Latar Belakang2. Tujuan - Mengamati...
- SEL
- Mata kuliah Struktur Hewan : Sistem Respirasi
- Free download aplikasi hp, permainan, mp3, video, ...
- FUNGI (JAMUR)
- PROTISTA
- Archaeobacteria dan Eubacteria
- Virus
- Biologi bagi kehidupan
- BIODIVERSITAS DI INDONESIA
- TINGKAT KEANEKARAGAMAN DALAM KEHIDUPAN
-
▼
April
(11)
Tuesday, April 27, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment