Wednesday, June 30, 2010

Eukaryota

0 komentar
Eukaryota berbeda dengan prokaryota, eukaryota memiliki karyon atau nukleus. Di dalam nukleus inilah terkandung sebagian besar DNA. Sel-sel eukaryota mencakup sel-sel tumbuhan dan sel-sel hewan. Ukuran sel eukaryota lebih besar daripada sel prokaryota.

Bagian terluar sel tumbuhan dilindungi oleh suatu selaput yang kaku, yang kemudian disebut dinding sel. Dinding ini sebagian besar terdiri dari senyawa selulosa. Di sebelah dalam dinding sel dijumpai bahan atau senyawa kimia yang memiliki tanda-tanda hidup. Bahan ini disebut protoplasma. Protoplasma yang merupakan senyawa heterogen mencakup sitoplasma, yang bagian tepinya terdiferensiasi menjadi selaput tipis yang disebut selaput plasma, dan nukleoplasma. Antara sitoplasma dan nukleoplasma terdapat suatu pembatas yang merupakan turunan dari selaput plasma. Sitoplasma terdiri dari matriks sitoplasmik atau sitosol yang merupakan cairan bening, dan ruangan-ruangan (komartemen) yang dikelilingi selaput, ruangan beserta selaputnya disebut organel. Bentukan ini terlihat langsung dalam proses metabolisme sel. Terdapat beberapa jenis organel yaitu Retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma terdapat dua macam, yaitu : Retikulum endoplasma granular (REG) dan retikulum endoplasma agranular ( REA), kompleks golgi, lisosom, badan mikrn, mitokondria, kloroplas. Selain itu di dalam sitoplasma juga dijumpai hasil metabolisme yang ditimbun yang tidak terlibat langsung dalam proses metabolisme sel. Hal metabolisme yang ditimbun ini disebut paraplasma, beberapa contoh : glikogen, selulosa, dan lain-lain.

Prokaryota

0 komentar
Kelompok prokaryota mencakup Bakteria dan Mikoplasma. Bakteria merupakan organisme yang paling sederhana. Pada umumnya berbentuk bola atau batang dengan ukuran beberapa mikrometer.

Bakteria terdiri atas dinding sel, selaput plasma, sitoplasma yang didalamnya terdapat nukeoid dan ribosoma. Selaput plasma pada tempat-tempat tertentu melipat-lipat dan membentuk suatu bangunan yang disebut mesosoma.

Dinding sel bakteria mengandung senyawa mukopeptida yang digunakan untuk mengelompokkan bakteria.

Kadar senyawa mukopeptida bakteria gram positif lebih tinggi dari pada bakteria gram negatif. Pada beberapa jenis bakteria di luar dinding sel masih terdapat suatu struktur tambah yang disebut kasula. Dinding sel dan kapsula berberan antara lain sebagai pelindung.

Mesosoma yang juga disebut kondrioid berperan sebagai alat pengatur pembelahan dan fotosintesis bagi bakteria fotosintetik. Lipatan selaput plasma bersama-sama dengan ribosoma berberan untuk mensintesin protein.

Nukleoid merupakan kumpulan bahan informasi genetik yang terdapat pada bakteria. Pada saat bakteria membelah, bahan informasi genetik dibagi ke sel anakan tanpa mengalami perubahan menjadi kromosoma.

Prokaryot terkecil yang hidup bebas yaitu Mycoplasma yang juga disebut PPLO (Pleuropneuonia-like organism). Organisme ini menimbulkan sejumlah penyakit pada hewan dan manusia.

Diferensiasi Sel

0 komentar
Diferensiasi sel adalah suatu perubahan sel dimana sel yang telah mencapai volume pertumbuhan akhir menjadi terspesialisasi sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan, organ atau organisme baru.


Diferensiasi meliputi 2 hal :

1. Perubahan struktur dan aktivitas biokimia.
2. Perubahan aktivitas fisiologis.

Diferensiasi sel terjadi karena :
1. Semua informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan kepada sel anak pada saat pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh setiap sel, sehingga setiap organ pada organisme dapat berkembang pada jalur yang tepat. Dalam perjalanan proses perkembangan, setiap informasi genetik yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau disimpan dan tidak digunakan.

2. Semua sel anak mula-mula memperoleh semua informasi genetik, tetapi bila pada jaringan tertentu tidak diperlukan lagi akan mengalami degenerasi.

3. Semua informasi genetik diwariskan sama banyak, tetapi pada jaringan tertentu informasi tersebut dilipat gandakan.


Selain disebabkan oleh perbedaan aktivitas gen tersebut diatas, diferensiasi juga dapat disebabkan karena :

a). Polaritas pada saat pembelahan sel tidak merata.

Perbedaan tersebut disebabkan karena penyebaran senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub yang satu konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya tinggi.

b). Pembelahan sel tidak setara

Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.

c). Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan).

d). Faktor Hormon.

Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara langsung dan kerjanya relatif lambat.

e). Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll).


Semua sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens. Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru.

Khusus dalam kaitannya dengan diferensiasi sel pada hewan atau manusia, setelah zigot terbentuk akan berkembang menjadi morula dan kemudian berkembang lagi menjadi blastula. Blastula kemudian akan berkembang lagi mejadi gastrula. Pada tahap gastrula ini lah akan terbentuk 3 lapisan baru yaitu : Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otok, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat ekskresi. Sedangkan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan seperti paru-paru.

Tuesday, June 29, 2010

Jaringan Kolenkim

1 komentar
Jaringan Kolenkim adalah jaringan mekanik yang menyokong organ pada saat tumbuh dan berkembang.

Sifat-sifat jaringan kolenkim :
- sel hidup, protoplas aktif.
- Dinding sel penebalannya tidak teratur.
- Dinding sel primer, lunak, plastis, mengandung selulosa, pektin, hemiselulosa, tidak berlignin.
- Mampu mengadakan aktivitas meristem.
- Mampu menghilangkan penebalan dinding.

Tipe-tipe kolenkim berdasarkan cara penebalan :

1. Kolenkim sudut (angular)
- Penebalan pada sudut-sudut sel.
- Misal pada tangkai daun Cucurbita dan batang Solanum tuberosum.

2. Kolenkim papan (Lamelar)

- Penebalan pada dinding tangensial. Misalnya Terdapat pada batang Sambucus.

3. Kolenkim Lakunar

Penebalan pada bagian sel yang membatasi ruang antar sel.

4. Kolenkim Cincin

Tipe sudut penebalannya bersambungan pada Dinding sel. Lumen seperti 0.

Trikoma (Trikomata)

0 komentar
Trikoma (jamak: Trikomata) adalah rambut bersel satu atau bersel banyak yang dibentuk dari sel epidermis.

Trikoma terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Trikoma Non Grandular

Bentuk dan susunannya bermacam-macam = sel tunggal sederhana, sisik, sederet sel yang membentuk percabangan atau gabuan dari beberapa deret sel.

2. Trikoma Grandular

- Mengeluarkan sekret
- Dapat bersel satu, bersel banyak, berupa sisik.
- Misal : koleter, Rambut gatal, Nektarium.

Fungsi Trikoma =

1. Mencegah pengupan.
2. Alat pengisap air dan garam-garam mineral.
3. Pelindung dari gangguan luar.
4. Membantu penyebaran biji.


Sel Kipas (Sel Bulliform)

- Terdapat pada monokotil.
- Sel berbentuk gelembung, sel besar, vakuola besar, dinding tipis.
- fungsi : membuka/ membebaskan daun-daun yang menggulung.

Stomata

0 komentar
Stoma (jamak = Stomata) merupakan celah pada epidermis yang dibatasi oleh 2 sel epidermis khusus, yakni sel penutup. Dengan mengubah bentuknya, sel penutup mengatur pelebaran dan penyempitan celah. Sel yang mengelilingi stomata dapat berbentuk sama atau berbeda dengan sel epidermis lainnya. Sel yang berbeda bentuknya disebut sel tetangga yang kadang-kadang berbeda isinya. Fungsi sel tetangga sebagai perubah osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah.

Stomata paling banyak ditemukan pada daun. Tepatnya dipermukaan bawah daun atau di kedua permukaan daun. Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk lengkung seperti biji kacang merah atau ginjal. Pada tumbuhan monokotil, sel penutup poaceae memiliki struktur yang khusus dan seragam. Pada gymnospermae, sel penutup biasanya jauh lebih rendah dari permukaan daun.

Berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup, stomata dibagi menjadi beberapa tipe yaitu :

1. Anomositik (Ranunculaceae)

Sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umumnya terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae.

2. Anisositik (Cruciferae)

Sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Pada umumnya terdapat di Cruciferae, Nicotiana, Solanum.

3. Parasitik (Rubiaceae)

Setiap sel penutu diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Umumnya terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.

4. Diastik (Caryophyllaceae)

Setiap stoma dikelilingi dua sel tetangga, dinding bersama kedua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu memanjang sel penutup. Umumnya terdapat pada Caryophyllaceae, Acanthaceae.

5. Aktinositik

Stomata dikelilingi oleh lingkaran sel yang menyebar dalam radius. Umumnya terdapat pada Proteaceae

Sunday, June 27, 2010

Ciri-Ciri Polypodiaceae

0 komentar
1. Daunnya tunggal atau majemuk dengan bentuk dan ukuran yang beragam.

2. Rizoma merayap dengan ruas-ruas yang panjang, jarang memperlihatkan batang yang nyata.

3. Akar dan daunnya seringkali bersisik atau berambut.

4. Daun yang fertil sama dengan daun yang steril, meskipun ada juga yang dimorfisme.

5. Sporangium terkumpul menjadi sorus. Sebelum masak, sorus tertutup oleh selaput indusium. Sporangium muncul dari tonjolan jaringan daun yang disebut reseptakulum. Dinding sporangium memiliki suatu cincin/annulus yang terdiri atas sel-sel yang menonjol keluar dengan penebalan pada dinding radial dan dinding dalam. Cincin itu meliputi punggung, ujung, sampai bagian tengah sisi perut, sedangkan bagian sisi perut yang sel-selnya tidak menebal disebut stomium. Annulus bekerja melalui mekanisme kohesi yang dapat menyebabkan terbukanya sporangium serta terlemparnya spora melalui celah stnmium.

6.Sorus bentuknya bermacam-macam, letaknya di tengah atau tepi daun, dan dapat pula pada urat-urat daun, berbentuk garis memanjang atau membulat.

7. Kadang-kadang sporangia menutupi seluruh permukaan bawah daun yang fertil, bertangkai dengan annulus yang membujur tidak sempurna. Jika masak, sporangium pecah dengan celah melintang.

8. Indusium ada atau tidak ada, bila ada melekat pada satu sisi saja atau dapat pula hanya berupa tepi daun yang melipat.

9. Semua sorus bertipe mixtae, yaitu pembentukan sporangium di dalam sorus tidak beraturan.

Laporan Praktikum Imbibisi, Adsorpsi, dan Difusi

0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu fenomena yang menji jalan masuknya zat-zat ke dalam tubuh tumbuhan adalah imbibisi. Imbibisi merupakan peristiwa migrasi molekul-molekul air ke suatu zat lain yang berlubang (berpori) cukup besar dan kemudian molekul-molekul air itu menetap di dalam zat tersebut. Imbibisi dapat berlangsung bila ada afinitas (daya ikat) yang kuat antara 'imbiban' (substansi penyerap air) dan air dari lingkungan sekitarnya. Seperti halnya difusi dan osmosis, maka imbibisi pun dipengaruhi oleh temperatur.

Saturday, June 26, 2010

Ciri-Ciri Paramaecium

0 komentar
1. Memiliki bentuk tubuh yang tetap.

2. Bentuk tubuh tumpul pada ujung depan, melebar pada bagian tengah dan lancip pada bagian belakang.

3. Memiliki alat gerak berupa bulu getar (cillia).

4. Cilia berfungsi sebagai alat gerak untuk mengambil makanan dan memasukkan makanan serta sebagai penerima rangsangan.

5. Tubuh dilindungi oleh membran fleksibel yang disebut pelikel. Didalam pelikel terdapat sitoplasma. Sitoplasma dibedakan atas endoplasma dan ektoplasma. Pada ektoplasma terdapat spindel yang disebut trikosist tempat keluarnya cillia.

6. Dalam sel Paramaecium terdapat inti makro (makronukleus) dan inti mikro (mikronukleus). Inti makro berfungsi dalam metabolisme, sedangkan inti mikro berfungsi dalam reproduksi.

7. Pada bagian tengah terdapat celah mulut (oral groove) dan bagian dalamnya membentuk mulut sel (cytostom) dengan saluran pendek yang dinamakan sitofaring. Zat-zat yang berupa sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh melalui sitofage. Vakuola makanan berfungsi mencerna makanan, sedangkan vakuola kontraktil berfungsi mengeluarkan kelebihan air atau osmoregulasi (mengatur tekanan osmosis dalam darah) dan mengedarkan zat makanan.

8. Paramaecium hidup di air tawar yang banyak mengandung sisa-sisa organisme dan mudah ditemukan pada air rendaman jemaran atau rumput.

9. Reproduksi secara seksual dengan cara konjugasi dan secara aseksual dengan cara pembelahan.

Ciri-ciri Sporozoa

2 komentar


1. Tidak memiliki alat gerak.

2. Hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia.

3. Hanya memiliki satu inti dengan bentuk bulat dan oval.

4. Pergerakan dilakukan oleh kontraksi seluruh sel.

5. Makanan secara laogsung diserap dari inang.

6. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan cara difusi.

7. Reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan dan terjadi di dalam tubuh manusia dinamakan schyzogoni (schyzogami).

8. Reproduksi seksual dengan cara pertemuan mikrogamet dan makrogamet yang terjadi di dalam tubuh nyamuk yang dinamakan sporogoni (sporogami).


ARTIKEL DISARANKAN

Ciri-Ciri Zygnematales

0 komentar


1. Bentuk koloni seperti benang tidak bercabang. Koloni ini selalu bertambah panjang karena pembelahan vegetatif dan pembentangan sel.

2. Koloni-koloni pada dinding pemisah yang melintang dapat terputus-putus menjadi beberapa bagian, masing-masing tumbuh menjadi koloni baru.

3. Dinding sel terdiri dari selulosa/ pektin, tidak berlubang, dapat belendir karena pembengkakan.

4. Sel berinti 1, 1 kloroplas bentuk pita (Spirogyra), bentuk bintang (Zygonema), pipih (Mougeotia).

5. Reproduksi secara seksual

Ciri-Ciri Ganggang Hias (Desmidiales)

0 komentar

1. Bentuknya beranekaragam.

2. Berlendir (merayap).

3. Hidup di rawa-rawa gambut.

4. Bentuk sel beragam tetapi simetris, seperti bintang, bulan sabit atau sabit.

5. Kloroplas besar tersusun kompleks, pirenoid 1 atau lebih, inti di tengah, dinding sel berlubang.

6. Reproduksi aseksual dengan cara sel membagi di bagian tengah, masing-masing kemudian menyempurnakan diri.

7. Reproduksi seksual dengan kopulasi, caranya : dua sel berdekatan menyelubungi diri dengan lendir, lalu dinding tengah membuka, protoplas bersatu dan terbentuklah zigot berdinding duri. Zigot membelah reduksi membentuk 4 inti haploid, 2 inti degenerasi.

Ciri-Ciri Ganggang Karang (Charophyceae)

0 komentar

1. Habitatnya di dalam air.

2. Habitus seperti tumbuhan tingkat tinggi dengan talus berbuku-buku dengan ruas yang panjang, bercabang, berkarang. Pada buku tumbuh cahang-cabang pendek dan beruas, jumlahnya bisa banyak.

4. Dari ketiak tiap cabang pendek keluar cabang panjang, yang serupa talus pokok.

5. Dijumpai rizoid berbentuk benang bercabang, untuk melekat pada substrat yang tidak keras seperti pasir, lumpur, dahan-dahan yang lapuk.

6. Kloroplas a dan b, dengan hasil asimilasi berupa tepung.

7. Dinding sel berupa selulosa.

8. Reproduksi secara seksual dengan oogami yang terletak pada oogonium.

Ciri-Ciri Ganggang Pirang (Phaeophyceae)

0 komentar

1. Berwarna pirang.

2. Hidup di air laut, dan sebagian ada yang hidup di air tawar.

3. Termasuk bentos, melekat pada batu-batu, kayu, sering juga sebagai epifit pada talus ganggang ini, bahkan ada yang hidup sebagian endofit.

4. Talusnya dapat berukuran sangat besar dan berbeda-beda bentuknya.

5. Memiliki klorofil yang berisi klorofil a, karoten, fikosantin, dan santofil, serta dibungkus membran.

6. Sel-selnya hanya punya 1 inti. Dinding sel sebelah dalam berupa selulosa, sebelah luar berupa pektin, dan di bawah pektin ada algin (senyawa yang menyerupai gelatin, yaitu garam Ca dari asam alginat).

7. Hasil asimilasi bepupa laminarin, manit, minyak dan zat-zat lain.

8. Reproduksi aseksual dengan zoospora, sedangkan secara seksual dengan anisogami.

9. Zoospora dan gamet mempunyai dua flagel yang heterokon dan terdapat di bagian badannya yang berbentuk buah per atau sekoci. Pada waktu bergerak flagel yang panjang dan mengkilat menhadap ke muka, sedangkan yang pendek menhadap ke belakang. Dekat tempat keluarnya flagel terdapat bintik mata berwarna pirang kemerah-merahan dan satu kromatofora berwarna pirang.

Ciri-ciri Ganggang Merah (Rhodophyceae)

0 komentar

1. Mengandung kloroplas berisi fikoeretrin lebih banyak dibandingkan klorofil, ada karotenoid, sedikit fikosianin.

2. Kebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai oleh cahaya bergelombang pendek. Hidup sebagai bentos, melekat pada substrat dengan benang/cakram pelekat.

3. Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Yang heterotrof tidak berkromatofora dan hidup sebagai parasit pada ganggang lain.

4. Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa) serta tetes minyak. Kadang terdapat pirenoid.

5. Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir (sebelah luar).

6. Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi hanya berupa plektenkim.

7. Reproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora atau gamet tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.

Ciri-ciri Myxomycetes

0 komentar

Myxomycetes adalah kelompok fungi yang tidak memiliki klorofil, yang secara filogenik tergolong ke dalam organisme yang sangat sederhana. Ciri-ciri Myxomycetes :

1. Tubuhnya berbentuk lendir, sehingga disebut jamur lendir.

2. Dalam keadaan vegetatif tubuhnya berupa masa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai ameba, disebut plasmodium. Plasmodium akan membentuk sporangium yang menghasilkan spora.

3. Spora dapat berkecambah dalam air atau substrat basah menjadi sel kembar yang disebut miksoflagellata.

4. Miksoflagellata dapat berkembang menjadi miksoameba setelah bulu cambuknya lenyap. Selanjutnya pembiakan generatif dapat terjadi jika dua miksoameba mengadakan perkawinan menjadi amebazigot.

5. Amebazigot dengan sesamanya dapat bersatu menjadi plasmodium yang besar dengan banyak inti. Plasmodium tidak pernah membentuk sekat-sekat, jadi hanya berupa kumpulan protoplas yang menjadi satu.

6. Organisme yang termasuk Myxomycetes dapat ditumbuhkan diatas media agar, dan makanannya berupa bakteri, miselium, potongan agar atau miksoameba haploid. Makanan dicerna dalam vakuola, atau dengan menggunakan enzim yang disekresikannya.

7. Makanan cadangan bepupa glikogen.

8. Myxomycetes hidup di tanah-tanah hutan, di atas daun-daun yang gugur, dalam kayu yang sudah lapuk, atau merayap ke mana-mana.

9. Myxomycetes dapat bergerak secara kemotaksis, hidrotaksis, dan fototaksis negatif.

10. Plasmodium dapat membentuk spongarium berupa tubuh buah yang diselubungi oleh selaput kaku mengandung kapur, yang disebut peridium. Di dalamnya terdapa spora kecil bermembran keratin dan selulosa.

Cara bakteri bergerak

0 komentar
Bakteri bergerak dengan flagel yang tersusun oleh protein flagelin. Bakteri yang tidak mempunyai flagel disebut atrik. Bakteri yang tidak mempunyai flagel bergerak dengan cara berguling. Pada beberapa jenis bakteri terdapat tonjolan yang dinamakan pili (fimbriae) yang berfungsi melekatkan diri pada permukaan benda padat dan untuk meneruskan DNA sel lain. Di dalam media cair, bakteri bergerak dengan cara bergoyang, memutar, bergetar, dan gerakan melambung. Gerakan ini dinamakan gerak Brown.

Cara Amoeba menangkap makanan

0 komentar
Amoeba merupakan hewan yang memiliki bentuk tidak tetap. Amoeba menangkap makanan dengan cara membentuk pseudopodia yang mengelilingi makananan. Pseudopodia terbentuk karena juluran sitoplasma yang mengalami perubahan dari plasma gel ke plasma sol. Pseudopodia mengelilingi makanan, yang selanjutnya makanan dimasukkan ke dalam sel dan terbentuklah vakuola makanan, cara seperti ini disebut fagositosis.

Pengertian Istilah dalam Biologi

0 komentar
Abiotik adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak hidup.

Aerobik adalah mengandung oksigen, memacu pada suatu organisme, lingkungan, atau proses seluler yang memerlukan oksigen.

Anaerobik adalah tidak mengandung oksigen, mengacu pada suatu organisme, lingkungan, atau proses seluler tanpa oksigen.

Arkegonium adalah tempat perkembangan gamet betina.

Autotrof adalah organisme yang mendapatkan makanan organik tanpa harus memakan organik lain.

Amoeboid adalah bergerak seperti amoeba dengan menggunakan pseudopodia.

Anisogami adalah persatuan dua gamet (jantan dan betina) yang tidak sama besar.

Anteridium adalah perkembangbiakan gamet jantan.

Askus adalah kotak spora berbentuk lonjong yang terdapat pada jamur Ascomycota.

Bioma adalah salah satu komunitas utama dunia yang diklasifikasikan berdasarkan vegetasi dominan.

Biotik adalah berkaitan dengan organisme hidup di dalam lingkungan.

Dekomposer adalah fungi dan bakteri yang menyerap nutrien dari materi organik yang tidak hidup seperti bangkai dan mengubahnya menjadi bentuk anorganik.

Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke daerah yang konsentrasi zatnya rendah.

Diploid adalah nukleus (dan sel-selnya) yang mempunyai kromosom yang terdapat sebagai pasangan homolog.

Ekosistem adalah unit fungsional yang mencangkup organisme (biotik) dengan lingkungannya yang tidak hidup (abiotik) dalam hubungan saling mempengaruhi dan berinteraksi.

Eksositosis adalah sekresi sekuler makromolekul-makromolekul akibat fusi atau penyatuan vesikula dengan membran plasma.

Interaksi Organisme dan Lingkungan

0 komentar
Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, OIKOS yang berarti Rumah atau Tempat Tinggal, dan LOGOS berarti ilmu. Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dalam rumahnya, rumah tangga makhluk hidup.

Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dengan lingkungannya (cahaya, suhu, curah hujan, kelembaban dan topografi), demikian juga proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang semuanya menjadi sebagian dari pengetahuan manusia, proses yang berlangsung terus yang dinamakan dengan "Hukum Alam".

Ekosistem adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya baik lingkungan biotik ataupun abiotik yang merupakan hubungan timbal balik yang sangat rumit dan komplek.

Sebuah ekosistem mempunyai dua komponen yaitu biotik dan abiotik.

Komponen Biotik :

1. Produsen : semua jenis makhluk hidup yang berklorofil mulai dari algae yang mikroskopis sampai dengan tumbuhan tingkat tinggi.

2. Konsumer : Semua jenis organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri tetapi tergantung pada organisme lain. Terdiri atas berbagai jenis hewan dan organisme pengurai.
Konsumer primer : Herbivora
Konsumer sekunder : Karnivora
Konsumer tersier : Omnivora

3. Dekomposer : Terdiri atas bakteri dan jamur, dimana fungsinya adalah merombak senyawa komplek yang terdapat pada tumbuhan dan hewan yang sudah mati menjadi senyawa sederhana berupa nutrien yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.


Komponen Abiotik :

1.Cahaya matahari, diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis, tumbuhan hijau hanya mampu menggunakan sekitar 0,5%-1% jumlah energi cahaya yang memancar kepadanya. Cahaya matahari juga berperan sebagai perangsang (stimulus) sebagai aktivitas hewan dan tumbuhan.

2. Suhu, sebagian besar makhluk hidup tidak mempunyai sistem pengatur suhu dalam tubuhnya sehingga suhu tubuhnya relatif sama dengan suhu lingkungannya, hanya golongan aves dan mamalia saja yang mempunyai sistem pengatur suhu tubuhnya sehingga disebut hewan berdarah panas (homoloterm).

3. Air, semua sel dan jaringan memerlukan air. Air ini perlu untuk kelangsungan hidup ekosistem.

4. Tanah, tanah merupakan tempat pertumbuhan akar tumbuhan yang secara terus menerus menyediakan air dan garam-garam mineral yang diperlukan tumbuhan.

5. Mineral dan gas. N, P, K, Ca, S, dan Mg sangat penting bagi makhluk hidup. Memiliki pengetahuan yang baik tentang nutrien yang diperlukan tumbuhan akan dapat meningkatkan produksi pertanian. Penggunaan pupuk bisa membantu memperbaiki kondiri tanah yang rusak dan miskin hara tetapi penambahan dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pencemaran lingkungan.

6. Habitat dan Niche
Habitat adalah tempat hidup suatu organisme. Habitat dapat digunakan untuk menunjukkan tempat hidup sekelompok organisme dari berbagai jenis yang membentuk suatu kounitas. Habitat juga dapat digunakan untuk menunjukkan tempat hidup organisme secara umum.

Niche (relung) adalah suatu posisi atau status oranisme dalam suatu ekosistem yang merupakan akibat dari adaptasi struktural, fisiologi, dan tingkah laku organisme tersebut. Niche tidak hanya ditentukan oleh tempat hidup organisme tetapi juga ditentukan oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya (niche lebih mengacu pada profesi organisme dalam lingkungan hidupnya).

Friday, June 25, 2010

Lichenes (Lumut Kerak)

0 komentar
Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara ganggang (algae) dengan miselium jamur (fungi) yang hidup di batu, batang pohon, dan pada dinding bangunan. Fungi yang menyusun tubuh lichenes tergolong ke dalam Ascomycetes (Discomzcetales, Pyrenomycetales), sedangkan algaenya disebut gonidium, dapat bersel tunggal atau berupa koloni. Kebanyakan gonidium adalah Cyanophyceae (Chroococcus dan Nostoc) dan Chlorophyceae (Crystococcus dan Trentophlia).

Monday, June 21, 2010

Reproduksi Sel

0 komentar
Pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi makhluk hidup tidak lepas dari aktivitas pembelahan sel. Pada dasarnya, pembelahan sel ada tiga macam, yaitu pembelahan amitosis, mitosis, dan meosis.

1. Pembelahan mitosis

Pembelahan mitosis meliputi dua proses pembelahan yang berurvan yaitu pembelahan inti dan pembelahan sel. Pembelahan mitosis berlangsung dalam empat tahap.

a. Profase

Profase memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Benang kromatom membentuk kromosom.
- Membran inti larut dan anak inti menghilang.
- Kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang kromatid.
- Sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub.

b. Metafase

Metafase memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Benang spindel mengikat sentromer-sentromer kromosom.
- Kromosom berjajar pada bidang ekuational.

c. Anafase

Anafase memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Benang-benang spindel memendek.
- Kromatid menuju kutub yang berlawanan.

d. Telafase

Telafase memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Mulai terbentuk membran intan.
- Kromatid menipis dan mulai terbentuk anak inti.
- Sitoplasma menebal dan terjadi sitokinesis.


2. Pembelahan meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi karena sel anakan yang terbentuk memiliki setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II.

a. Meiosis I

Pada tahap meiosis I berlangsung tahapan pembelahan berikut :
1). Profase I

Pada profase I berlangsung tahap-tahap sebagai berikut :
(a). Leptonema = Terlihat benang-benang halus pada nukleus.
(b) Zigonema = Pembentukan geminus, Terjadi sinopsis.
(c) Pakinema = Geminus telah terbentuk sempurna.
(d) Diplonema = Kromosom membelah dan menjauh tetapi terdapat kiasma. Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.
(e) Diakinesis = kromosom menebal dan Geminus menyebar di sepanjang inti.


2). Metafase I

Pada metafase I berlangsung tahap-tahap sebagai berikut :
(a) Inti dan nukleolus menghilang.
(b) Terbentuk benang-benang spindel.
(c) Kromosom homolog bergerak ke bidang ekuator.


3) Anafase I

Pada anafase I, kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub berlawanan tanpa pemisah sentromer.

4) Telofase I

Pada telofase I berlangsung tahap sebagai berikut :
(a) Membran inti dan anak inti kembali terbentuk.
(b) Sel anakan berpisah.
(c) Terbentuk dua sel anakan haploid.


b. Meiosis II

Proses yang terjadi pada meiosis terjadi pada meiosis II serupa dengan proses pada mitosis.


3. Pembelahan amitosis

Amitosis adalah salah satu cara reproduksi aseksual pada organisme uniseluler, sehingga tidak diawali dengan pembentukan gelendong pembelahan dan pelemburan inti.

Protein

0 komentar
Protein berasal dari kata "Proteos" yang berarti utama. Kata ini pertama kali diberikan oleh Gerardus Mulder yang menganggap zat ini paling penting dari semua molekul organik pada kehidupan manusia. Bahan baku penyusun protein adalah molekul-molekul asam amino.
Fungsi Protein :
1. Sebagai katalisator.
2. Sebagai pengangkut dan penyimpan.
3. Penyebab gerakan
4. Pendukung sistem kekebalan.
5. Pembentuk dan transmisi impuls saraf.
6. Pengontrol pertumbuhan dan diferensiasi.
7. Pendukung kekakuan struktural.

Fungsi Asam Amino :
1. Sebagai substrat untuk sintesis protein.
2. Pemasok nitrogen untuk sintesis senyawa yang mengandung nitrogen lain.
3. Sumber energi bila dikatabolisme.

Berdasarkan gugus R, asam amino dibedakan :
1. Asam amino alifatik = Glisin (Gly: G), Alanin (Ala: A), Valin (Val: V), Leusin (Leu: L), Isoleusin (Ile: I).

2. Asam amino hidroksil = Serin (Ser: S), Treonin (Thr: T).

3. Asam amino Sulfur= Sistein (Cys: C), Metionin (Met: M).

4. Asam amino Aromatik = Fenilalanin(Phe: F), Tirosin (Tyr: Y), Triptofan (Trp: W).

5. Asam amino Asam = Asidik (Amida netral), Asam aspartat (Asp: D)
, Asparagin (Asn: N), Asam glutamat ( Glu: E), Glutamin ( Gln: Q).

6. Asam amino Basa = Arginin ( Arg: R), Histidin (His: H), Lisin (Lys: K).

7. Asam amino Imino = Prolin (Pro: P).


Berdasarkan polaritas molekulnya, asam amino dibedakan menjadi :
1. Asam amino polar dengan gugus R polar (C-0, C-N, 0-H) = Glisin, Sistein, Asam glutamat, Glutamin, Histidin, Arginin, Asparagin Dan Lisin.

2. Asam Amino dengan gugus R non polar (C-C, C-H) = Valin, Alanin, Leusin, Metionin, Prolin, Isoleusin, Eenilalanin, Triptofan.


Berdasarkan sifat ionik gugus R, asam amino dibedakan menjadi :
1. Asam amino asam (gugus R dapat bermuatan negatif) = Asam aspartat, Asam glutamat, Sistein dan Tirosin)

2. Asam amino Basa ( Gugus R dapat bermuatan positif) = Arigin, Histidin, dan Lisin.

3. Asam Amino Netral (Gugus R tidak bermuatan) = Glisin, Leusin, Fenilalanin, Asparagin, Alanin, Isoleusin, Serin, Glutamin, Valin, Metionin, Treonin, Triptofan, dan prolin.


Berdasarkan Kemampuan Sintesis, asam amino dibedakan menjadi :
1. Asam amino esensial = Ariginin, histidin, isoleusin, leusin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin.

2. Asam amino non esensial = Alanin, prolin, glisin, serin, sistein, tirosin, asparagin, glutamin, asam aspartat, asam glutamat.


Berdasarkan sifat kekutuban gugus, asam amino dibedakan menjadi :
1. Asam amino non polar (Hidropobik) = alanin, valin, lesin, isoleusin, prolin, fenil alanin, triptofan, metionin.

2. Asam amino polar tak bermuatan = Glisin, serin, treonin, sistein, tirosin, asparagin, glutamin.

3. Asam amino bermuatan positif pada pH 7 = asam aspartat, asam glutamat.

4. Asam amino bermuatan negatif pada pH = Lisin, arginin, histidin.

Tuesday, June 15, 2010

Lembaga (embryo)

0 komentar
Lembaga (embryo) adalah calon tumbuhan baru yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu :
a. Akar lembaga atau calon akar (radicula) yang biasanya akan tumbuh terus menjadi akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga ini ujungnya menghadap ke arah liang biji, dan pada perkecambahan biji akar tersebut akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi.
b. Daun lembaga (cotyledon) merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Fungsi daun lembaga :
Sebagai tempat penimbun makanan, sebagai alat untuk melakukan melakukan asimilasi dan sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c. Batang lembaga (cauliculus). Batang lembaga beserta calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang dinamakan pucuk lembaga (plumula). Calon-calon daun itu ada yang sudah jelas, ada pula yang belum, sehingga yang dinamakan plumula seringkali hanya berupa titik tumbuh batang lembaga saja.
Pada biji tumbuhan tersebut pucuk lembaganyapun mempunyai suatu selubung yang disebut sarung pucuk lembaga (coleoptilum).

PATNER

Blogs Directory

Followers