BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyut jantung, dan disebut tekanan sistol. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastol. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi. Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.
B. Tujuan Praktikum
Adapun diadakannya praktikum ini adalah untuk mengukur tekanan darah systole dan diastole.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan yang menjadi penyusun darah adalah plasma beserta sel darah sebagai unsur padatnya. Plasma darah terdiri atas: Air : 91,0 %, Protein: 8,0 % (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen), Mineral: 0,9 % (Natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan besi) Volume darah dalam pada orang yang sehat adalah konstan dan mencapai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik pembuluh darah.TINJAUAN PUSTAKA
Pada sistem sirkulasi, penyebaran dari darah diatur oleh suatu organ yang memiliki peran khusus sebagai pemompa darah, yaitu jantung. Jantung merupakan organ berotot dan berongga dengan ukuran sebesar kepalan tangan yang berfungsi sebagai pompa yang mampu menimbulkan tekanan terhadap darah yang menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan.
Terdapat istilah untuk jantung dalam mekanisme siklus jantung, yaitu jantung berkontraksi untuk mengosongkan isi dan berelaksasi untuk mengisi. Maksud dari pernyataan tersebut adalah periode yang terjadi pada saat siklus jantung. Ada dua periode dalam siklus jantung yaitu, sistol (kontarksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian). Pada saat diatol, darah dari vena yang masuk ke dalam atrium membuat tekanan pada atrium sedikit lebih besar daripada tekanan yang ada pada ventrikel. Akibat dari perbedaan tekanan tersebut maka katup yang berada diantara atrium dan ventrikel mulai membuka dan darah sedikit demi sedikit mulai mengalir dari atrium ke ventrikel. Hal tersebut mengakibatkan volume ventrikel perlahan-lahan meningkat. Terjadi pula depolarisasi atrium, yaitu kontraksi atrim yang memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel. Pada saat tekanan ventrikel melibihi tekanan aorta katup aorta dipaksa untuk membuka kemudian darah mulai menyemprot. Tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa untuk berpindah dari ventrikel ke aorta.
Sebagian besar pengisian ventrikel harus terjadi pada awal diastol pada saat pengisian cepat. Ketika kecepatan denyut jantung meningkat maka durasi diastol berkurang jauh lebih besar daripada penurunan lama sistol.
Menurut L. Sherwood, tekanan darah adalah gaya yag ditimbulkan terhadap dinding pembuluh dan bergantung pada volume darah yang terkandung di dalam pembuluh dan daya regang. Sedangkan dalam buku lainnya dinyatakan bahwa tekanan darah arterial (tekanan darah) adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah dan tekanan ini berubah-ubah pada setiap tahapan siklus jantung. Laju aliran darah melintasi suatu pembuluh (yaitu, volume darah yang lewat per satuan waktu) berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan resistensi vaskuler. Gradien tekanan adalah perbedaan antara tekanan permulaan dan akhir suatu pembuluh. Faktor lain yang mempengaruhi laju aliran melalui suatu pembuluh darah adalah resistensi yaitu ukuran hambatan terhadap aliran darah. Apabila resistensi meningkat maka gradien tekanan harus meningkat dengan setara agar laju aliran tidak berubah.
Adapula faktor-faktor yang mempertahankan tekanan darah, adalah Kekuatan memompa jantung, Banyaknya darah yang beredar, Elastisitas pembuluh darah,Tahapan tepi.
Jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan O2 dan nutrisi. Aliran darah yang dipompa oleh jantung memberi tekanan pada didnding pembuluh darah. Tekanan ini disebut dengan tekanan darah. Tekanan darah terdiri dari tekanan sistolik, diastolik dan nadi. Tekanan darah sistolik adalah tekanan maksimum yang dikeluarkan pada aorta, yang terjadi saat ventrikel kiri jantung mengalamikontraksi. Tekanan darah diastolik adalah tekanan minimal yang dikeluarkan pada aorta, yang terjadi pada saat ventrikel kiri mengalami relaksasi. Tekanan nadi adalah perbedaan tekanan antara tekanan sistolik dengan tekanan diastolik. Tekanan sistolik normal pada orang dewasa adalah 90-130 mmhg sedangkankan tekanan diastolik normal adalah 60-90 mmHg. Rata-rata tekanan darah pada orang dewasa adalah 120/80 mmHg.
Tekanan darah menggambarkan hubungan antara curah jantung, tahanan pembuluh darah perifer, volume darah dan viskositas darah. Tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, keadaan emosional ( stress ), obesitas, obat-obatan, aktivitas, dll. Apabila terjadi peningkatan aktivitas maka yang akan terjadi adalah terjadi peningkatan curah jantung, tetapi karena vasodilatasi yang berada di otot rangka dan jantung maka persentase darah yang dialirkan ke organ-organ ini meningkat untuk menunjang aktivitas metabolik keduanya. Akibat adanya vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka dan vasokontriksi arteriol pada organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan dan ginjal berkurang.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada beberapa bagian tubuh, diantaranya lengan atas, lengan bawah, kaki dan paha dengan menggunakan dua metode yaitu metode pengukuran langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan cara memasukkan kateter kedalam arteri radialis, brankhialis atau femoralis dan hasil pengukuran dapat terlihat pada monitor oscilloskop sebagai gelombang. Sedeangkan metode tidak langsung dilakukan dengan auskultasi atau dengan palpasi. Metode auskultasi dilakukan dengan menggunakan stetoskop dan spigmomanometer hingga terdengar bunyi yang mengikuti lima fase korotkoff, yaitu:
Fase 1: bunyi terdengar seperti ketukan yang kuat dan menghentak (tekanan sistolik)
Fase2: bunyi mulai melemah dan terdengar lembut
Fase 3: bunyi berubah menjadi seperti suara bisikan
Fase 4: bunyi melemah seperti tiupan angin dan hyampir tak terdengar
Fase 5: bunyi hilang (tekanan diastolik)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 5 11 Juni 2010 pukul 08.00-09.30 WIB, bertempat di Laboratorium Tadris Biologi Lantai II Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.
B. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah manometer
Stetoskop.
C. Cara Kerja
1. Duduklah dengan tenang, letakkan lwengan kiri anda seolah-olah sejajar dengan jantung.
2. Biatlah manset pada lengan atas (kanan atau kiri) yang mengandung arteri brachialis kira-kira 2,5 cm di atas dari sikut anda.
3. Pompalah manset dengan memijit-mijit karet pemompa sehingga manometer air raksa mencatat tekanan kurang lebih 200 mmhg.
4. Tempelkan Stethoscope di atas arteri brachialis dan tekanan darah manset dikurangi perlahan-lahan sampai terdengar adanya suara timbul. Suara pertama kali timbul ini menunjukkan tekanan sistol. Untuk itu perhatikan skala pada manometer sehingga didapatkan nilai tekanan systole.
5. Tekanan manset terus diturunkan, akhirnya suara yang terdengar akan hilang, saat dimana suara hilang menunjukkan tekanan diastole. Perhatikan skla padsa manometer swehingga didapatkan nilai tekanan diastole tersebut.
6. Lakukan pengukuran tekanan darah setelah anda melekukan gerakkan fisik, bandingkan hasilnya dengan keadaan tanpa melekukan gerakan fisik sebelumya.
7. Ulangi sekali lagi pengukuran tersebut sehingga didapatkan tekanan darah rata-rata.
0 komentar:
Post a Comment