BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup (organisme) mampu menerima dan menanggapi rangsangan yang disebut iritabilitas. Salah satu bentuk tanggapan yang umum dilakukan berupa gerak. Gerak adalah perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh sebagai respon yang diberikan terhadap rangsangan dari lingkungan dan akibat adanya pertumbuhan.
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel.
Tumbuhan bereaksi terhadap perubahan lingkungan dengan perwujudan yang tampak antara lain pada pertumbuhannya. Respon terhadap perubahan lingkungan yang diwujudkan sebagai pertumbuhan mengakibatkan bagian tertentu lebih cepat tumbuh dibandingkan yang lainnya. Respon ini dapat menghasilkan gerak yang nyata walaupun umumnya lebih lambat dari pada gerak nasti. Di antara gerak akibat tumbuh yang dikenal adalah gerak tropisme. Arah gerak tumbuhan karena rangsang cahaya disebut fototropisme.
Fototropisme yang dilakukan tumbuhan inilah yang kemudian ingin dilihat dalam percobaan ini. Percobaan kali ini menggunakan tumbuhan yang menggunakan median air dan menempatkannya pada tempat yang mendapatkan rangsangan cahaya matahari. Kemudian melihat gerak tumbuhan yang akan dipengaruhi oleh rangsangan cahaya yang berasal dari berbagai arah. Kemudian akan dilihat gerak tumbuhan yang menjauhi atau mendekati arah rangsangan yang ada. Fototropisme yang merupakan gerak tumbuhan akibat adanya rangsangan cahaya oleh cahaya matahari inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan kali ini.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui arah gerak tumbuhan yang diletakkan di tempat yang gelap.
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini yaitu diadakan pada:
Hari/tanggal : Senin /14 Juni 2010 Sampai Senin/21 Juni 2010.
Waktu : Pukul 9.00 s.d. selesai.
Tempat : Laboratorium Tadris Biologi lantai II Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung.
B. Alat dan Bahan
Adapun dalam praktikum ini menggunakan alat berupa karet gelang, koran bekas, plastik dan bahan yang digunakan berupa biji jagung.
C. Cara Kerja
1. Membuat media untuk meletakkan biji jagung dengan cara 2 lembar koran yang sudah dibasahi diletakkan diatas plastik. Kemudian letakkan biji jagung di atas koran yang telah dibasahi.
2. Kemudian tutup lagi dengan 3 lembar koran yang sudah dibasahi.
3. Gulung seperti pipa dan pada kedua ujung diikat dengan karet.
4. Meletakkan ditempat yang gelap.
5. Mengamati selama beberapa hari.
BAB III. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A. Hasil praktikum
B. Pembahasan
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan hidupnya. Gerak yang terjadi pada tumbuhan berbeda dengan gerak yang dilakukan oleh hewan dan manusia. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif, artinya tidak memerlukan adanya pindah tempat (tetap berada di tempat tumbuhnya). Gerak dapat terjadi karena adanya pengaruh rangsangan (stimulus).
Rangsangan yang mempengaruhi terjadinya suatu gerak pada tumbuhan, antara lain: cahaya, air, sentuhan, suhu, gravitasi dan zat kimia. Rangsangan tersebut, ada yang menentukan arah gerak tumbuhan dan ada pula yang tidak menentukan arah gerak tumbuhan. Rangsangan yang menentukan arah gerak akan menyebabkan tumbuhan bergerak menuju atau menjauhi sumber rangsangan. Pada tumbuhan, rangsangan disalurkan melalui benang plasma (plasmodesmata) yang masuk ke dalam sel melalui celah antar sel (noktah) yang terdapat pada dinding sel.
Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu:
1. Gerak higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Misalnya: gerak membukanya kotak spora, pecahnya buah tanaman polong.
2. Gerak etionom
Gerak etionom yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar. Gerak etionom disebut juga gerak esionom.
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme, dan nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka disebut gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak taksis. Jika gerakan itu tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti (Anonim, 2008).
a. Gerak tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme (Anonim, 2008).
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya.
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut kemotropisme positif. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut kemotropisme negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.
Gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.
b. Gerak Nasti
Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang artinya tidak dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti dibagi menjadi(Sam Arianto, 2008).
Tigmonosti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang mekanisme berupa sentuhan atau tekanan.Contohnya : menutupnya daun putri malu.
Termonasti, gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak membukanya buka tulip.
Fotonasti, gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak mekarnya bunga pukul empat, bunga waru, dan bunga kupu – kupu.
Niktinasti, gerak menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap atau menjelang malam. Contoh : gerak tidur daun lamtoro pada malam hari.
Nasti Kompleks, gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang saling terikat. Contoh : Membuka dan menutupnya sel pada stomata.
c. Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh bagian tumbuhan akibat dari adanya rangsangan (Sam Arianto, 2008).
Macam – macam taksis yaitu : Kemotaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pergerakan sel gamet jantan pada tumbuhan lumurt bergerak menuju sel gamet betina. Fototaksis, gerak taksis yang disebabkan oleh cahaya matahari. Contohnya pergerakan ganggang hijau chlamy domonos yang langsung bergerak menuju cahaya yang intensitasnya sedang.
3. Gerak endonom
Gerak endonom yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya gerak otonom, misalnya aliran plasma sel.
Dalam pengamatan, pada hari ke-3 sampai ke-5 biji jagung masih berkecambah. Pada hari ke-7, telah tumbuh daun dan menjadi tanaman jagung. Daun jagung yang diamati tidak berwarna hijau tetapi malah berwarna pucat kekuning-kuningan. Hal ini karena tanaman jagung tersebut disimpan/ diletakkan di tempat yang gelap sehingga tidak terkena cahaya matahari. Batang dan daun tanaman jagung yang diamati tidak tegak lurus, melainkan agak condong karena tanaman tersebut diletakkan didalam lemari, dan tempat untuk meletakkan jagung tersebut tidak terlalu gelap karena sebelah sisi dari lemari terbuat dari kaca. Sehingga cahaya masih dapat masuk ke tempat tersebut walaupun tidak secara langsung. Oleh sebab itu, batang dan daun tanaman jagung tersebut membelok ke arah datangnya cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman jagung tersebut melakukan gerak iritabilitas. Gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya disebut gerak fototropisme. Jika diamati lebih lanjut, tanaman tersebut mendekati arah datangnya cahaya matahari, dan tidak menjauhi datangnya cahaya. Oleh sebab itu, tanaman tersebut melakukan gerak fototropisme positif.
thanks infonya....
Daftar pustaka?