Saturday, October 16, 2010

Fertilisasi

1 komentar
Materi Fertilisasi Ini merupakan materi kuliah Embriologi yang disampaikan oleh ibu Elfa Verda Puspita pada hari Jumat 15 Oktober 2010 di lokal B10.3 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung. Saya posting materi ini untuk sebagai arsip dan mudah-mudahan bermanfaat bagi semuanya.


Definisi Fertilisasi

* Proses pertemuan sperma dan ovum.
* Proses kontak sperma dan ovum.
* Proses penetrasi sperma ke ovum.
* Proses fusi/ pelemburan.


Teori Pembuahan :

a. Boveri (1895)=> Proses masuknya sentriola (peremajaan ovum).

b. Bataillon (1926) => Dalam proses pemasakan ovum terjadi metabolisme dan salah satu hasil metabolisnya adalah zat racun yang menyebabkan ovum tidak berkembang. Bila tidak terjadi fertilisasi sel telur akan mati, bila terjadi fertilisasi akan terbentuk rongga perivitelline.

c. Hailburn (1943) => Ovum menghasilkan racun kemudian terbentuk rongga perivitellina yang menyebabkan sitoplasma telur lebih kental, sehingga kadar kalsium naik pada korteks telur. Naiknya kadar kalsium dalam korteks telur terjadi pada waktu kontak dengan spermatozoa yang kemudian diikuti dengan penetrasi spermatozoa ke dalam ovum.


Tahap-Tahap Fertilisasi :

1. Kontak sperma dengan ovarium.
2. Pengaturan masuknya sperma dalam ovum.
3. Fusi materi genetik dari sperma dan ovum.
4. Aktivitas metabolisme sel telur (ovum) untuk berkembang.


Penyebab terjadinya kontak sperma dengan ovarium :

a. Adanya kemotaksis (pergerakan karena senyawa kimia) sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pembuahan. Kemotaksi dibagi menjadi dua yaitu ginogamon (yang dihasilkan betina) dan androgamon (yang dihasilkan jantan).

Ginogamon :
* Ginogamon I = mempercepat jalannya sperma.
* Ginogamon II = Membuat kepala sperma menjadi lengket.

Androgamon :
* Androgamon I = Menhambat gerakan sperma yang lain.
* Androgamon II = Melarutkan/ melisiskan permukaan luar telur sehingga bisa menembus ovum.


b. Adanya aktivitas sperma oleh selaput lendir telur (reaksi akrosom)

Terjadinya pecah gelembung akrosom yang mengeluarkan enzim-enzim pencerna (akrosin). Jika enzim ini dilepaskan, sehingga kepala sperma mampu menembus selaput lendir telur lalu terbentuk prosesus akrosom sehingga mampu mengenal spesies spesifik.


Hambatan-Hambatan di dalam genetal betina :

1. Umur spermatozoa yang pendek.
2. Persediaan makanan spermatozoa terbatas.
3. Hambatan mekanis seperti uterus tidak rata, oviduk menyempit.
4. Hambatan kimia seperti sekret (cairan genetal betina) yang terlalu asam.

1 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers