Saturday, January 16, 2010

FILUM NEMATHELMINTHES

2 komentar
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema=benang, helminthes=cacing) disebut sebagai cacing gilig karan tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati. Oleh karena memiliki rongga tubuh semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata.
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Cacing ini tidak memiliki segmen tubuh dan anggota tubuh. Dinding tubuh mengandung otot longitudinal, tidak memiliki system peredaran darah, dan system respirasi. Saraf mengelilingi esophagus dan bercabang-cabang. Dari cabang-cabang tersebut enam cabang ke depan dan enam cabang ke belakang.
Cacing ini dapat membedakan antara hewan jantan dan hewan betina. Reproduksi cacing terjadi secara seksual dan aseksual. Secara seksual terjadi melalui pelemburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Cacing yang tergolong cacing ini dalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), dan Wuchereria branchofti.
1) Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Panjang tubuh cacing betina 8-16 cm, sedangkan panjang tubuh cacing jantan yaitu lebih kecil sekitar 6-10 cm. warna tubuh cacing ini putih kekuning-kuningan. Bentuk tubuh bulat memenjang, tetapi menjadi pipih pada bagian ujung. Tubuh tertutupi oleh kutikula yang halus dan licin.



Gambar : Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)

Pada tubuh Ascaris lumbricoides terdapat empat garis memenjang sepanjang tubuhnya. Garis-garis tersebut terdiri atas satu di bagian atas, satu di bagian bawah, dan dua di bagian samping.
Mulut terdiri atas tiga bibir. Anus terdapat pada bagian belakang pada permukaan atas. Tubuh terdiri atas tiga lapisan yaitu kutikula, epidermis, dan lapisan otot.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan Pseudoselom karena rongga tubuh tidak dibentuk sepenuhnya oleh lapisan mesoderm. Lapisan ini hanya dibentuk oleh mesoderm dan endoderm.
System pencernaan cacing ini sudah dilengkapi oleh alat-alat pencernaan yang cukup lengkap. Alat-alat pencernaan tersebut terdiri atas mulut, rongga mulut, faring, esophagus, usus, rectum, dan anus.
Alat reproduksi cacing jantan terdiri atas testis. Vasdeferens, vesikula seminalis, dan duktus ejakulatorius. Alat reproduksi cacing betina adalah ovarium, oviduk, dan uterus.
Fertilisasi terjadi pada oviduk, kemudian ditutupi oleh cangkang dengan ukuran 35-50 mm. cacing ini dapat menghasilkan sekitar 27.000.000 telur. Telur ini setiap kali akan dikeluarkan berkisar 200.000 buah.
Telur dilepaskan ke intestine inang dan keluar dari tubuh dengan perantaraan feses. Telur ini sudah berisi embrio. Telur ini akan menetas pada suhu yang hangat dan lembab. Telur ini kan berkembang setelah 3-4 minggu. Pada kondisi kekeringan telur tidak akan menetas. Cacing ini dalam hidupnya tidak memerlukan inang perantara.




Larva pada tubuh inang dapat menembus dinding intestine, kemudian masuk ke paru-paru dan menyebabkan gejala pneumonia. Larva dapat kembali ke hidung bahkan ke mulut, kemudian kembali ke usus dan menjadi dewasa untuk menghasilkan telur kembali.

2) Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)
Cacing ini hidup sebagai parasit pada tubuh manusia. Cacing ini memiliki mulut pada bagian anteriornya yang dilengkapi dengan gigi kait yang terbentuk dari kitin. Gigi ini berfungsi mengaitkan diri pada dinding usus inangnya.



Gambar : Cacing tambang
Cacing ini menghisap darah manusia dengan terlebih dahulu memesukkan zat antikoagulan dalam pembuluh darah sehingga darah tidak membeku dan memudahkan cacing ini untuk menghisap darah. Orang yang pada tubuhnya banyak terdapat cacing ini biasanya akan mengidap penyakit anemia.

3) Cacing Kremi (Oxyuris vermicularis)
Cacing ini disebut cacing kremi, cacing ini hidup pada usus besr manusia. Cacing ini memiliki panjang tubuh berkisar 10-15 mm. pada saat cacing ini akan bertelur, cacing ini bergerak menuju anus sehingga penderita merasa gatal pada bagian anus dan penderita menggaruknya. Telur-telur tersebut dapat saja menempel pada kuku dan termakan oleh penderita. Keadaan tersebut disebut autoinfeksi.



Gambar : Cacing kremi
4) Wuchereria bancrofti

Wuchereria bancrofti hidup pada pembuluh getah bening. Cacing jantan berukuran 40 mm dan yang betina 80 mm. cacing ini mengelurakan larva mikrofilirae yang hidup pada nyamuk culex. Ketika nyamuk mengigit manusia, larva nyamuk akan masuk pada tubuh manusia.
Dalam jumlah besar cacing ini dapat menyumbat pembuluh limfe di kaki dan dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (elephantiasis).

Gambar : penderita kaki gajah

2 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers