Thursday, January 7, 2010

INTELIGENSI DAN CIRI-CIRI INTELIGENSI

0 komentar
1. Pengertian Intelegensi
Inteligensi adalah kesanggupan untuk berfikir dan kesanggupan untuk menyusuaikan diri dengan situasi-situasi baru. Inteligensi merupakan kemampuan menyesuaikan secara mental, pemahaman dan pengertian kapasitas, akal, budi (bertindak keras, berfikir rasional). Laparde dan Stern menyatakan bahwa inteligensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. K. Buhles menyatakan bahwa inteligensi adalah perbuatan yang disertai dengan pehaman atau pengertian. Sedangkan David Wehsler (lahir 1986) seorang ahli dbidang ini memberikan definisi mengenai inteligensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti lingkungan dan kemampuan aka-budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya. Selain itu ada beberapa definisi dari sejumlah definisi inteligensi yaitu :
 Terman : Inteligensi adalah kesanggupan untuk belajar dari pengalaman
 Thutstone berpendapat bahwa inteligensi adalah suatu kesanggupan keseluruhan yang meliputi sejumlah kesanggupan-kesanggupan khusus yang di sebut primary mental abilities sebagai kesanggupan untuk cepat dan dengan teliti melihat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan, kesanggupan untuk mengerti dan memakai bahasa kesanggupan untuk berfikir secara deduktif dan induktif dan lain-lain.

Inteligensi diukur dengan mengukur prestasi sorang individu dengan prestasi rata-rata daripada sejumlah prestasi individu dengan umur yang sama.
Dengan demikian kita ketahui Mental Age (MA)/ umur perkembangan rohaninya. Seseorang yang mempunyai MA 10 misalnya berarti prestasinya sama dengan prestasi rata-rat anak berumur 10 tahun. Sesudahnya M.A dibagi dengan umur kalendernya (Chrpogical Age = C.A) dan untuk menghilangkan pecahan, steen dan terman mengusulkan supaya Quotient itu dikalikan 100. hasilnya disebut ” Inteligensi Quotiont ” / IQ. Tes inteligensiyang terkenal adalah tes binet simon de prancis. Tdiambil oleh negara-negara lain dan dipakainya sesudah diadakan perubahan-perubahan sesuai dengan keadaan negara masing-masing.
Beberapa hasil pengukuran Inteligensi : p
a) Penyebaran Inteligensi dalam suatu masyarakat adalah kira-kira sama dengan presentase kelompok inteligensi.
b) I.Q seorang anak dapat berubah bila ia menjadi lebih tua.
c) Meskipun IQ kira-kira tetap , umur rohani seorang anak terus berkembang dari mulai lahir sampai belasan tahun.
d) Anak orang tua yang feeble minded (IQ dibawah 70) umurnya bodoh, da orangtuanya yang gifted juga pandai.

2. Ciri-ciri Inteligensi
Dari definisi-definisi yang telah disajikan bahwa intyeligensi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
a) Inteligesi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional. Oleh karena itu tdak dapat diamati secara langsung, melainkan disimpulkan.
b) Inteligensi tercermin dari tindakan terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
c) Teori inteligensi terdiri dari suatu faktor G (generator factor), tetapi teori ini belum diterima secara umum, bisa dikatakan Inteligesi tidak hanya merupkan suatu kemampuan untuk memecahkan berbagai persoalan dalam bentuk simbol-simbol.
Stabilitas Inteligensi dan IQ
inteligensi bukanlah IQ. Inteligensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan indiviu , sedanga IQ hanyalah hasil dari suatu tes inteligensi tetentu yang notabene, hanya mengukur sebagian kecil dari inteligensi. Inteligensi sangat dipengaruhi oleh perkembangan organik seseorang , sesuai dengan tahap-tahap perkembangan otak, maka pada masa-masa pertumbuhan (±sampai usia 20th) akan terjadi peningkatan inteligensi . setelah itu ada suatu masa stabil, kemudian sejalan denan kemunduran organis otak, akan terdapat kecendrungan menurun.
Stabilitas IQ tidak diukur semata-mata berdasarkan perubahan-perubahan fisik (umur yang sebenarnya), tetapi sudah mengacu pada norma kelompok hasil skor Iqyang relatif stabil karena kelompok mengalami masa-masa pertumbuhan dan penurunan organis dalam periode yang hampir bersamaan.
3. Inteligensi dan IQ
Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age atau MA) dengan umur kronologik (choronological Age atau CA). Bila kemampuan individu dalam memecahkan persoalan yang disajikan dalam tes kecerdasan ( umur mental ) tersebut sama dengan kemamampuan yang seharus nya ada pada individu seumur dia saat itu (umur kronologis) maka akan diperoleh skor lalu dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar perhitungan IQ. Bila MA lebih tinggi dari CA akan diperoleh skor lebih tinggi dari 100 (yang mengidentifikasi kemajuan intelektual). Sebaliknya bila MA lebihrendah dari CA akan diperoleh skor kurang dari 100 yang mengindikasikan keterbelakangan intelektual.


Mental Age
IQ = × 100
Choronologial Age





Tetapi kemudian timbul masalah karena setelah otak kemasakan tidak terjadi perkembangan lagi bahkan pada titik tertentu akan terjadi penurunan kemamapuan. Dengan demikian,, MA akan mengalami stagnasi dan penurunan pada waktu tertentu, tetapi CA terus bertambah bila rumus diatas tetap dipakai maka skor IQ seorang akan turun drastis bila diukur kembali setelah ia berumur 50 th.

0 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers