Thursday, January 7, 2010

PERASAAN

0 komentar
1.Pengertian Perasaan
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Hal tersebut berlainan dengan berpikir, maka perasaan itu bersifat subyektif, banyak dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Apa yang enak, indah, menyenangkan bagi seseorang tertentu, belum tentu enak, indah, menyenangkan bagi orang lain.
Perasaan pada umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, mengkhayalkan, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu.

2.Macam-macam perasaan
Bigot dan kawan-kawanya (1950, p. 534) telah memberikan ikhtisar mengenai macam-macam perasaan itu yang kiranya sangat berguna sebagi rangka pembicaraan. Adapun ikhtisar tersebut adalah sebagai berikut :

1. perasaan-perasaan jasmaniah (rendah) :
a. perasaan-perasaan indriah : yaitu perasaan-perasaan yang berhubungan dengan perangsangan terhadap pancaindera seperti misalnya sedap, manis, pedas, asin, panas, pahit, dan sebagainya.
b. Perasaan vital, yaitu perasaan-perasaan yang berhubungan dengan keadaan jasmani pada umumnya, seperti misalnya perasaan-perasaan segar, letih, sehat, lemah, tak berdaya, dan sebaginya.

2. perasaan-perasaan rohaniah :
a. Perasaan intelektual adalah perasaan yang bersangkutan dengan kesanggupan intelek (pikiran) dalam menyelesaikan problem-problem yang dihadapi. Sebagi contoh misalnya rasa senang yang dialami oleh seseorang yang dapat menyelesaikan soal ujian (perasaan intelektual positif), atau perasaan kecewa yang dialami oleh seseorang yang sama sekali tidak dapat mengerkjakan soal ujian.
b. Perasaan kesusilaan atau yang disegut juga perasaan etis adalah perasaan tentang baik-buruk.sitiap orang tentu mempunyai ukuran baik-buruk sendiri-sendiri yang bersifat individual, yang sering juga disebut norma individual. Selain itu juga kita mengetahui bahwa didalam suatu masyarakat tertentu terdapat norma yang berlaku bagi masyarakat tersebut, yang biasa disebut norma sosial
c. Perasaan keindahan adalah perasaan yang menyertai atau yang timbul karena seseorang menghayati sesuatu yang indah atau tidak indah.
d. Perasaan sosial adalah perasaan yang mengikatkan individu dengan sesama manusia, perasaan untuk bermasyarakat dengan sesama manusia. Sebagai contoh rasa untuk bergaul, saling tolong menolong, memberi, dan menerima simpati, rasa setia kawan, dan sebagainya.
e. Perasaan harga diri , dapat dibedakan jadi 2 macam yaitu perasaan harga diri yang positif dan perasaan harga diri yang negatif. Perasaan harga diri yang positif misalnya perasaan puas, senang, gembira, atau bangga yang dialami oleh seseorang yangn mendapatkan penghargaan dari pihak lain (misalnya mendapatkan pujian, hadiah, tanda jasa, atau sebagainya). Perasaan harga diri yang negatif misalnya perasaan kecewa, tak senang, tak berdaya, kalau seseorang mendapat celaan, dimarahi, mendapatkan hukuman dan sebagainya.
f. Perasaan keagamaan adalah perasaan yang bersangkut paut dengan kepercayaan seseorang tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa seperti rasa kagum kan kebesaran Tuhan, rasa syukur setelah terlepas dari mara-bahaya yang secara ajaib dan sebagainya.

Perasaan melatarbelakangi dan banyak kali mendasari aktivitas-aktivitas manusia. Karena itu dalam memberikan pendidikan seharusnya diusahakan adanya perasaan yang dapat membantu pelaksanaan usaha yang sedang silakukan Perasaan-perasan rohaniah harus dikembangkan sebaik-baiknya, dan perasaan rohaniah ini dapat dilakukan dalam hampir semua situasi pendidikan. Perasaan-perasaan tertentu sangat jelas perkembanganya pada masa remaja, seperti misalnyaperasaan kebangsaan, perasaansosial, dan perasaan keagamaan.

0 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers