Tuesday, August 3, 2010

Proses Kehamilan

0 komentar
Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio dalam uterus yang dimulai sejak terjadinya fertilisasi/pembuahan hingga saat kelahiran. Masa kehamilan (gestrasi) pada manusia rata-rata sekitar 38 minggu atau sekitar 9 bulan 10 hari.



Selama kehamilan terjadi beberapa tahap, yaitu :


A. Tahap perkembangan embrio dalam rahim.


Hasil fertilisasi adalah zigot. Zigot ini digerakkan oleh sillia oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam terjadi pembelahan sel selama 3-5 hari. Pembelahan zigot itu terjadi berulang kali sehingga terbentuk satu kelompok sel berbentuk bundar seperti buah murbel yang disebut morula. Morula ini kemudian membentuk rongga yang disebut blastosit yang berdiferensiasi menjadi tiga bagian, yaitu
:

- tropoblas (sel-sel terluar).

- embrioblas (sel-sel bagian dalam).

- blastoscel (rongga berisi cairan).


Pada hari ke-7 atau 8, blastosit melakukan implantasi ke uterus. Setelah implatansi, embroblas terus melakukan pembelahan hingga menjadi sekelompok sel yang sedikit menonjol yang disebut bintik benih. Semakin lama cairan ini semakin banyak mengisi ruang antara tropoblas dan bintik benih. Sel-sel tropoblas mengeluarkan cairan yang membuatnya terpisah dari bintik benih. Namun, antara tropoblas dan bintik benih masih tetap berhubungan pada satu tempat yang disebut selom. Stadium ini disebut stadium blastula. Blastula kemudian berkembang menjadi gastrula. Pada stadium ini, bintik benih telah mengalami diferensiasi sel menjadi ektoderma, mesoderma, dan endoderma.


B. Tahap pembentukan membran embrio.

Selama taham embrionik, membran embrio terbentuk. Membran-membran tersebut adalah :

1. Kantong kuning telur

Kantong kuning telur adalah membran yang dibatasi oleh endorma dan pada manusia berfungsi menyediakan tempat mula-mula bagi proses pembentukan darah.

2. Amnion

Amnion adalah membran tebal yang terbentuk seperti kantong. Saat embrio tumbuh, kantong amnion yang berisi cairan amion menyelubung embrio dan berfungsi melindungi embrio dari guncangan serta membantu regulasi suhu tubuh embrio.

3. Korion

Korion adalah derivat dari ektoderm dan mesoderm tropoblas. Korion menyelubungi amnion dan kantong kuning telur serta menjadi bagian utama plasenta.

4. Alantois

Alantois berupa membran vaskuler kecil yang merupakan tempat mula-mula pembentukan darah. Alantois berfungsi sebagai alat respirasi, saluran makanan, dan ekskresi.


C. Tahap pembentukan plasenta (Ari-ari).


Plasenta terbentuk pada bulan ketiga kehamilan. Plasenta berbentuk pipih dan berkembang dari korion dan sebagian endometrium.


Plasenta memiliki beberapa fungsi, antara lain :

1. Memungkinkan oksigen dan makanan dari darah ibu berdifusi ke darah janin.
2. Memungkinkan karbondioksida dan sisa-sisa metabolisme janin berdifusi ke darah ibu.
3. Melindungi mikroorganisme masuk ke tubuh janin.
4. Menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium, dan besi ke tubuh janin.
5. Menghasilkan beberapa hormon yang dibutuhkan untuk memelihara kehamilan.


D. Tahap pembentukan tali pusar.


Selama pertumbuhan embrio, pada korion tumbuh struktur seperti jari-jari yang disebut vili korion yang mengandung pembuluh darah janin dari alantois. Vili korion berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan makanan dari darah ibu ke bayi. Dari pembuluh darah vili, makanan akan disirkulasikan ke vena imbilikus (tali pusar) dan sisa metabolisme dari janin akan meninggalkan janin lewat arteri umbilikus (tali pusar) dan berdifusi ke darah ibu.


Tali pusar tersusun atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilikus dan vena umbilikus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois. Apabila bayi telah lahir, tali pusar akan menempel diperut bayi. Hingga beberapa hari setelah tali pusar tanggal akan meninggalkan bekas diperut yang sering disebut pusar.

0 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers