Sunday, August 15, 2010

Sistem Reproduksi Tumbuhan Berbiji Terbuka

0 komentar
Sistem reproduksi pada tumbuhan berbiji terjadi melalui dua proses yaitu penyerbukan dan pembuahan.


Pada tumbuhan berbiji terbuka tidak terdapat bunga seperti yang terdapat pada tumbuhan tertutup. Bunga pada tumbuhan berbiji terbuka hanyalah berupa kantong serbuk sari yang terhubung dengan lingkungan luar melalui mikrofil. Organ reproduksi generatif tanaman jantan berupa mokrosporofil yang tersusun dalam strobilus jantan, sedangkan pada tanaman betina berupa mokrosporofil yang tersusun dalam strobilus betina. Strobilus jantan melepaskan serbuk sari yang memiliki sepasang sayap dan kemudian akan terbang menuju ke strobilus betina. Serbuk sari ini kemudian akan menempel pada tetes penyerbukan untuk segera melakukan penyerbukan.


Proses Penyerbukan pada tumbuhan berbiji terbuka sebagai berikut :

Mikrospora (Serbuk sari) yang sudah menempel pada tetes penyerbukan terdairi dari dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Serbuk sari ini kemudian masuk melalui mikrofil menuju ke ruang serbuk sari dan membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk akan menembus jaringan pelindung megaspora (nuselus). Pembuahan baru akan terjadi kurang lebih satu tahun setelah proses penyerbukan ini. Selama satu tahun tersebut, sel induk megaspora dalam nuselus melakukan meiosis dan menghasilkan empat sel haploid (n). Satu sel haploid bertahan sebagai megaspora yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina yang belum dewasa. Sementara itu, tiga ini haploid sisanya akan berkembang menjadi dua arkegonium yang masing-masing mengandung sel telur yang dibuahi.


Proses pembuahan pada tumbuhan berbiji terbuka sebagai berikut :

Saat pembuahan, buluh serbuk sari bergerak ke ruang arkegonium. Sel generatif membelah menjadi dua, yaitu sel dinding dan sel spermatogen. Sel rpermatogen kemudian membelah menjadi dua spermatozoid bersilia. Sesampainya di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan sel spermatozoid dilepaskan ke ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga spermatozoid dapat bergerak. Kemudian terjadilah pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot. Beberapa bahkan semua sel telur dalam arkegonium mungkin dibuahi oleh spermatozoid, namun hanya satu zigot yang akan berkembang menjadi embrio.

0 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers